Berbagi di Bulan Ramadan, Young Lawyer Commitee Santuni Anak-anak Difabel di Panti Sosial Cahaya Batin

Liputan6.com, Jakarta - Lantunan ayat suci Al Quran dan shalawat memenuhi aula Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara (PSBNRW) Cahaya Batin, Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat (5/4/2024) petang. Puluhan anak-anak difabel terlihat khusyuk mengikuti rangkaian kegiatan bakti sosial yang digelar Young Lawyer Commitee (YLC) Pusat.

Dalam kesempatan tersebut, hadir Ketua YLC Andra Reinard Pasaribu, Sekretaris YLC Adam S Nasution dan Bendahara Umum YLC Riesky Indrawan serta anggota YLC dan perwakilan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi.

Usai pembacaan ayat suci Al Quran dan berdoa, waktu berbuka puasa pun tiba.

Kumandang adzan maghrib mengawali berbuka puasa bersama antara para advokat dengan puluhan anak-anak difabel binaan PSBNRW. Setelah berbuka puasa bersama, penyerahan santunan dilakukan secara simbolis dari pengurus YLC pusat dan DPN Peradi kepada pengurus PSBNRW.

Penyerahan santunan tersebut diungkapkan Andra Reinard Pasaribu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial para advokat kepada masyarakat. Tak hanya memberikan bantuan hukum, tetapi juga bermanfaat langsung terhadap masyarakat, khususnya mereka yang berkebutuhan khusus.

"Kami sebagai advokat muda ingin berperan di dalam masyarakat, bukan hanya dalam konteks pembelaan hukum, tetapi juga kita bermanfaat bagi masyarakat, khususnya teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus," ungkap Andra, Jumat (5/4/2024).

Hal senada disampaikan Riesky Indrawan. Dirinya berharap, bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, menjadi momentum para advokat untuk berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Harapannya agar kegiatan rutin ini dapat menjadi contoh bagi teman-teman advokat. Kalau bisa setiap tahun kegiatannya semakin berkembang lagi, semakin lebih besar lagi," ungkap Riesky.

"Harapannya juga kepada anak-anak yang ada di sini, agar terus punya semangat untuk bisa berkarya dan berprestasi," tambahnya.