Liputan6.com, Jakarta - Melihat seseorang dalam kondisi sakaratul maut bisa menjadi pengalaman yang menyedihkan dan menyentuh hati bagi banyak orang. Sakaratul maut adalah saat-saat terakhir seseorang sebelum meninggal dunia, di mana tubuhnya mulai melemah dan proses kematian mulai terjadi. Ada yang cepat ada yang lama menemui ajalnya.
Ketika seseorang berada dalam kondisi sakaratul maut yang berkepanjangan, seringkali kita melihat gejala fisik dan emosional yang mencerminkan perjuangan atau penderitaan mereka untuk pergi dari dunia fana ini.
Advertisement
Ini bisa termasuk kesulitan bernapas, kelemahan fisik yang ekstrem, perubahan dalam kesadaran, dan reaksi emosional yang bervariasi.
Advertisement
Reaksi kita terhadap orang yang sakit parah dan dalam kondisi sakaratul maut bisa bervariasi. Ada yang merasa kasihan dan ingin memberikan dukungan dan kenyamanan kepada orang tersebut, sementara yang lain mungkin merasa sedih atau cemas melihat penderitaan yang dialami orang yang mereka sayangi.
Memberikan dukungan dan kenyamanan kepada orang yang sakit parah atau dalam kondisi penderitaan sakaratul maut dianggap sebagai tindakan mulia dan penuh kebajikan. Rasulullah Muhammad SAW mendorong umatnya untuk memberikan perhatian dan perawatan yang baik kepada orang yang sakit, dan untuk memberikan penghiburan kepada keluarga dan kerabat mereka.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Bacakan Surat ar Rad
Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk menawarkan dukungan moral, doa, dan kenyamanan kepada orang yang sakit dan keluarganya.
Menukil bincangmuslimah.com, terdapat amalan yang bisa dikerjakan untuk meringankan penderitaan sakaratul maut menurut para ulama.
Di dalam kitab Irsyadul Ibad karya Syekh Zainuddin al-Malibari disebutkan amalan yang dianjurkan ketika melihat seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Amalan tersebut adalah membacakan surah ar-Ra’d di sampingnya dengan harapan agar orang tersebut mendapatkan keringanan dalam menghadapi kematiannya.
وَيُسَتَحَبُّ إذا احْتَضَرَ المَيِّتُ أنْ يُقْرَأَ عِنْدَهُ أيضاً سُورَةَ الرَّعْدِ فَإِنَّ ذالِكَ يُخَفِّفُ عَنِ المَيِّتِ سَكْرَةَ المَوْتِ وَإِنَّهُ أَهْوَنُ لِقَبْضِهِ وَأَيْسَرُ لِشَأْنِهِ، وذكر جماعة أن السواك يسهل خروج الروح لاستياكه عند موته» وروى أنس عن النبي : «مَنْ أتَاهُ مَلُكَ المَوْتِ وَهُوَ عَلَى وُضُوءٍ أُعْطِيَ الشَّهَادَةَ
Artinya: “Dianjurkan ketika ada orang yang sedang sakaratul maut agar dibacakan surat ar Rad di sampingnya juga. Hal ini bisa meringankan orang yang meninggal dari penderitaan sakaratul maut, lebih mudah baginya untuk diambil nyawanya dan lebih meringankan kondisi (yang dialaminya). Ada kelompok yang menyatakan bahwa siwak bisa memperlancar keluarnya ruh ketika akan meninggal dunia.
Advertisement
Baca Surat Yasin dan Perbanyak Doa
Anas meriwayatkan hadis dari Nabi ‘Barangsiapa yang didatangi oleh malaikat maut, sementara orang tersebut dalam keadaan mempunyai wudhu, maka dia akan diberikan (pahala) syahid’.”
Masih dalam kitab yang sama, keterangan mendapatkan keutamaan dengan diringankannya penderitaan sakaratul maut juga berlaku bagi siapapun yang membaca surah ar-Ra’d.
Tidak hanya membaca surah ar-Ra’d, membaca surah Yasin juga dapat meringankan beban orang yang mengalami sakaratul maut. Keterangan ini tercantum dalam kitab I’anah ath-Thalibin karya Syekh Muhammad Syatha yang menyebutkan sebuah hadis yang berbunyi,
وَروي: مَا مِنْ مَيِّتٍ يُقْرَأُ عِنْدَهُ يس إِلَّا هَوَّنَ اللهُ عَلَيْهِ
Artinya: “Diriwayatkan sebuah hadis ‘Tidaklah seorang mayit itu dibacakan Yasin di sisinya kecuali Allah memberikan kemudahan untuknya’.”
Kemudian amalan lain yang dapat memberikan kemudahan serta keringanan ketika menghadapi sakaratul maut adalah dengan memperbanyak doa:
اللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَاب
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan di dalam beragama, kesehatan pada jasad (tubuh dan jiwa), limpahan ilmu, keberkahan dalam rizki, taubat sebelum kematian menyapa (datang), rahmat saat kematian tiba, dan ampunan setelah kematian. Ya Allah, berikanlah keringan kepada kami ketika menghadapi sakaratul maut, keselamatan dari api neraka dan ampunan ketika hari perhitungan.”
Demikianlah penjelasan mengenai amalan yang dapat meringankan penderitaan sakaratul maut. Semoga kita semua diberikan keringanan ketika menghadapi sakaratul maut. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul