Masuk Surga Bukan karena Amal, Lantas Apa Gunanya Ibadah? Ini Kata Buya Yahya dan Ustadz Khalid Basalamah

Jika masuk surga karena rahmat Allah dan bukan karena amal, lantas apa gunanya umat Islam beribadah kepada Allah? Apakah amal seseorang tidak dipertimbangkan untuk masuk surga-Nya?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 13 Agu 2024, 01:30 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 01:30 WIB
Buya Yahya dan Ustadz Khalid Basalamah
Kolase foto Buya Yahya dan Ustadz Khalid Basalamah. (Instagram.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Masuk surga adalah tujuan yang paling utama setiap muslim. Pasalnya, kenikmatan yang akan di surga jauh lebih banyak dari apa yang didapatkan selama hidupnya di dunia. 

Namun, tidak semua hamba Allah yang bisa masuk surga. Hanya orang-orang terpilih yang akan masuk surga, sisanya akan disiksa di neraka karena perbuatannya selama di dunia yang melanggar perintah Allah.

Terkait masuk surga, seorang jemaah Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Pertanyaannya, masuk surga karena amal atau rahmat Allah SWT?

Buya Yahya mengatakan, dalam hadis telah diterangkan bahwa Allah SWT akan memasukkan hamba-Nya ke surga-Nya bukan karena amal, tapi rahmat-Nya. Ini juga berlaku bagi Rasulullah SAW. 

“‘Aku tidak masuk surga karena amalku, kecuali karena rahmat Allah (al hadis)’. Jadi, kita masuk surga dengan rahmat Allah, bukan karena amal kita,” demikian disampaikan Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (12/8/2024). 

Jika masuk surga karena rahmat Allah dan bukan karena amal, lantas apa gunanya umat Islam beribadah kepada Allah? Apakah amal seseorang tidak dipertimbangkan untuk masuk surga-Nya? 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Buya Yahya: Beramal Mendekatkan Rahmat Allah

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Buya Yahya menegaskan, muslim jangan salah paham soal hadis masuk surga karena rahmat Allah yang seolah-olah tidak perlu beramal. 

Kata Buya Yahya, maksud hadis masuk surga bukan karena amalnya adalah agar tidak menjadi sombong dengan ibadah yang banyak dilakukan, seolah-olah sudah punya kunci surga. 

“Berarti gak perlu amal dong? Kita perlu aja rahmat Allah. Rahmat Allah di mana tempatnya? Rahmat Allah akan bersama orang yang berbuat baik. Lah, dia gak berbuat baik, rahmat yang mana?” imbuh Buya Yahay.

Pengasuh LPD Al Bahjah ini menjelaskan, tujuan umat Islam diperintahkan beramal dan beribadah adalah untuk mendapatkan rahmat Allah. Rahmat-Nya inilah yang akan mengantarkan seseorang masuk surga.

“Beramal berarti kita dekat dengan rahmat Allah. Kalau tidak beramal, jauh dari rahmat Allah, (jangan harap masuk) surga-Nya,” tutur Buya Yahya.

Ustadz Khalid Basalamah: Amal Menentukan Derajat Surga

Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Basalamah.  Foto Instagram

Ustadz Khalid Basalamah juga sepakat bahwa masuk surga bukan karena amal, melainkan rahmat Allah SWT. Kata dia, keterangan ini sesuai dengan hadis Bukhari.

“Nabi SAW yang mengatakan itu. Tidak ada seorang pun di antara kita yang masuk ke surga dengan amalnya. Para sahabat (bertanya), ‘Anda juga ya Rasulullah?’ Kata Nabi SAW, ‘Saya juga, tapi Allah telah memberikan rahmat-Nya kepadaku,” demikian disampaikan Ustadz Khalid, dikutip dari YouTube Lentera Islam.

Ustadz Khalid kemudian memberi contoh bahwa masuk surga karena rahmat Allah.  

“Misalnya Anda berbuat dosa 50 tahun, gak ada amal salehnya. Lalu antum taubat di umur 51 tahun, pas tobat setengah jam (kemudian) meninggal. Bisa masuk surga? Masuk surga. Yang membuat dia masuk surga karena rahmat Allah,” katanya.

Apa tujuan timbangan amal kelak? Ia mengatakan, amal manusia yang dilakukan di dunia akan menentukan derajat surganya.

“Antum di pintu surga berapa, derajat surga yang mana, itu amal kita yang menentukan, tapi kita masuknya dengan rahmat Allah,” pungkas ulama Indonesia ini.

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya