Liputan6.com, Jakarta - Istidraj bukan merupakan istilah yang asing lagi bagi masyarakat. Meskipun demikian, mungkin masih ada sebagian orang yang belum mengetahui atau memahami apa makna istidraj.
Dalam Islam, istidraj merujuk pada kondisi di mana seseorang diberikan kenikmatan rezeki yang berlimpah. Mmeskipun ia lalai bahkan jauh dari taat terhadap Allah SWT.
Istidraj seringkali tidak disadari sebab mereka menganggap apa yang dia miliki adalah hasil jerih payahnya dan tanda kasih sayang Allah. Namun justru hal tersebut adalah sebuah ujian yang bisa berujung pada kebinasaan jika tidak disikapi dengan bijak.
Advertisement
Baca Juga
Tentu saja, kita tidak menginginkan hal demikian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berbenah diri agar terhindar dari istidraj.
Lantas bagaimana cara menghindari istidraj yang perlu diketahui oleh umat Islam? Berikut ulasannya merangkum dari laman merdeka.com.
Â
Saksikan Video Pilihan ini:
Cara Menghindari Istidraj
Terdapat beberapa cara menghindari Istidraj. Adapun cara menghindari istidraj adalah sebagai berikut:
1. Selalu Bersyukur kepada Allah SWT
Bersyukur adalah sikap yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Rasa syukur tidak hanya diungkapkan melalui lisan, tetapi juga harus tercermin dalam tindakan sehari-hari. Ketika seseorang menyadari bahwa semua nikmat yang diterima, seperti kesehatan, harta, dan kebahagiaan, adalah anugerah dari Allah, mereka akan lebih menghargai dan menggunakan nikmat tersebut dengan cara yang benar.
2. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Kualitas ibadah dapat ditingkatkan dengan memahami makna dari setiap gerakan dan bacaan dalam salat, serta menghayati setiap doa yang dipanjatkan. Selain itu, menambah ibadah sunah, seperti salat tahajud, puasa sunah, dan membaca Al-Qur'an secara rutin, juga dapat memperkuat hubungan dengan Allah.
3. Bertaubat dan Memohon Ampun
Bertaubat adalah langkah penting dalam menghindari istidraj. Taubat yang tulus melibatkan penyesalan atas dosa yang telah dilakukan, bertekad untuk tidak mengulanginya, dan memohon ampun kepada Allah. Allah SWT adalah Maha Pengampun, dan Dia sangat menyukai hamba-Nya yang bertaubat.
4. Menjauhi Maksiat
Menjauhi maksiat adalah langkah preventif yang sangat penting. Maksiat dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari perbuatan dosa kecil hingga besar. Menghindari maksiat tidak hanya melindungi diri dari istidraj, tetapi juga menjaga kehormatan dan integritas sebagai seorang Muslim.
5. Berdoa dan Memohon Perlindungan
Doa adalah cara untuk berkomunikasi dengan Allah. Dalam setiap doa, seorang Muslim dapat memohon perlindungan dari segala bentuk keburukan, termasuk istidraj. Doa yang tulus dan penuh keyakinan dapat menjadi pelindung dari segala ujian dan godaan.
Advertisement
Cara Menghindari Istidraj
6. Mengingat Mati dan Akhirat
Mengingat kematian dan kehidupan setelah mati adalah cara untuk memotivasi diri agar tidak terjebak dalam kesenangan dunia yang semu. Kesadaran bahwa hidup di dunia ini bersifat sementara dapat mendorong seseorang untuk lebih fokus pada amal baik dan ibadah.
7. Berbuat Baik kepada Sesama
Berbuat baik kepada orang lain adalah salah satu cara untuk mendapatkan keridaan Allah. Dengan membantu sesama, kita tidak hanya berkontribusi pada kebaikan masyarakat, tetapi juga menjaga hati agar tetap bersih dari sifat egois dan materialistis.
8. Bersikap Rendah Hati
Rendah hati adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Kesombongan dapat menjauhkan seseorang dari Allah dan membuka jalan bagi istidraj. Dengan bersikap rendah hati, kita mengakui bahwa semua yang kita miliki adalah anugerah dari Allah, dan kita tidak lebih baik dari orang lain.
9. Mencari Ilmu dan Menambah Wawasan
Ilmu adalah cahaya yang dapat membimbing seseorang dalam menjalani kehidupan. Dengan memahami ajaran Islam secara mendalam, seseorang dapat lebih bijaksana dalam bertindak dan membuat keputusan yang benar. Ilmu juga membantu seseorang untuk mengenali dan menghindari perilaku yang dapat membawa kepada istidraj.
10. Bergaul dengan Orang-orang Shalih
Lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap perilaku dan sikap seseorang. Bergaul dengan orang-orang yang shalih dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk terus beribadah dan berbuat baik. Mereka dapat saling mengingatkan dan mendukung dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.