Ketika Kerja Keras Tidak Dihargai, Ini yang Harus Dilakukan Kata Ustadz Adi Hidayat

UAH menekankan bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan niat baik dan kerja keras pasti akan memberikan manfaat, meskipun tidak selalu langsung terasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 09:30 WIB
UAH 11
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia kerja, sering kali ada perasaan tidak nyaman ketika kita bekerja keras, namun hasilnya lebih banyak dinikmati oleh orang lain, seperti atasan.

Hal ini bisa memunculkan perasaan kurang dihargai atau frustrasi. Namun, situasi ini juga menggambarkan realitas dalam banyak lingkungan profesional di mana pembagian hasil kerja sering tidak seimbang.

Perasaan ini wajar-wajar saja, karena setiap individu tentu ingin pengorbanan dan kerja kerasnya berbuah manis.

Menyoal hal ini dalam video yang diunggah di kanal YouTube @TaupikHidayat99, Ustadz Adi Hidayat (UAH) membahas bagaimana mengelola perasaan ketika kerja keras kita tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, terutama dalam konteks bekerja dalam tim.

Menurut UAH, seringkali kita merasa frustasi ketika melihat orang lain meraih kesuksesan dari usaha yang sebenarnya merupakan bagian dari kerja keras kita.

“Terkadang kita bekerja dalam tim, dan hasil akhir yang diterima oleh orang lain. Ini bisa menimbulkan rasa tidak puas atau ketidakadilan dalam diri kita,” ujar Ustadz Adi dalam video tersebut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jangan Pesimis Soal Usaha

Ilustrasi kerja sama, kerja bakti, gotong royong
Ilustrasi bekerja. (Foto oleh Arantxa Treva: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-grayscale-tiga-pria-menata-dinding-metal-959325/)

Ustadz Adi mengingatkan bahwa dalam situasi seperti ini, penting untuk memahami bahwa kesuksesan orang lain bukan berarti usaha kita sia-sia.

“Mungkin saja kerja keras kita berkontribusi besar terhadap keberhasilan orang lain. Meskipun kita yang bekerja keras, namun hasilnya dinikmati oleh orang lain, itu bukanlah sesuatu yang harus kita sesali,” jelasnya.

“Ada kalanya kita yang menyusun konsep dan berusaha keras, tetapi hasil akhirnya didapatkan oleh orang lain. Ini mungkin terjadi, namun jangan biarkan perasaan tersebut menghalangi semangat kita dalam bekerja,” tambahnya.

UAH menekankan bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan niat baik dan kerja keras pasti akan memberikan manfaat, meskipun tidak selalu langsung terasa.

“Tidak mungkin setiap keringat yang keluar dari diri kita tidak memberikan manfaat. Hasil dari usaha kita pasti akan kembali pada diri kita, dalam bentuk yang mungkin berbeda dari yang kita harapkan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa manfaat dari kerja keras tidak selalu harus berbentuk materi atau pengakuan langsung.

“Kadang manfaat dari kerja keras kita datang dalam bentuk yang tidak terduga, seperti pengalaman berharga, pelajaran hidup, atau peningkatan diri,” tambahnya.

Bekerja Ikhlas

Fimela - Stres
ilustrasi kerja /copyright fimela

Ustadz Adi juga menyoroti pentingnya memiliki sikap ikhlas dalam bekerja. “Ketika kita bekerja dengan ikhlas dan niat baik, kita akan menemukan kepuasan tersendiri, meskipun hasil yang kita harapkan tidak selalu sesuai dengan yang kita inginkan,” katanya.

Dia menyarankan agar kita fokus pada proses dan usaha, bukan hanya pada hasil akhir. “Selalu ingat bahwa setiap usaha yang kita lakukan dengan sepenuh hati akan mendatangkan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujar Ustadz Adi.

Ustadz Adi mengingatkan bahwa setiap individu memiliki perannya masing-masing dalam tim, dan setiap peran memiliki nilai penting.

“Walaupun kita mungkin tidak mendapatkan hasil akhir, kontribusi kita tetap memiliki nilai dan dampak bagi kesuksesan tim secara keseluruhan,” jelasnya.

Dia juga menekankan pentingnya bersyukur dan menghargai setiap pencapaian, sekecil apapun. “Bersyukurlah atas setiap pencapaian dan usaha yang telah kita lakukan. Menghargai proses dan usaha kita sendiri adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri,” tuturnya.

Ustadz Adi mendorong kita untuk terus bekerja dengan semangat dan tidak mudah putus asa.

“Jangan biarkan rasa frustasi menghalangi motivasi kita. Teruslah bekerja keras dan percayalah bahwa setiap usaha kita akan membawa manfaat di waktu yang tepat,” pesannya.

Dalam video tersebut, Ustadz Adi Hidayat memberikan dorongan moral untuk tetap berfokus pada kualitas kerja dan niat baik, meskipun hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan. “Semoga kita semua dapat menemukan kepuasan dan manfaat dari setiap usaha yang kita lakukan,” tutupnya.

Dengan penjelasan ini, Ustadz Adi berharap agar kita dapat lebih bijaksana dalam menghadapi situasi ketika kerja keras kita tidak langsung mendapatkan hasil yang diinginkan, dan tetap menjaga semangat dalam setiap usaha yang dilakukan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya