Kocak! Beda Reaksi Imam Palestina dengan UAS saat Bertemu Pelayan Pakai Rok Mini

Ternyata ini perbedaan sikap Imam Palestina dan UAS saat masuk toko roti yang pelayannya seksi

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jan 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 08:30 WIB
Ustaz Abdul Somad alias UAS membahas masalah pemanggilan arwah (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/)
Ustaz Abdul Somad alias UAS membahas masalah pemanggilan arwah (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/)... Selengkapnya

Liputan6.com, Cilacap - Mubaligh muda yang mendalami ilmu tafsir hadis dan Fiqih, yakni Ustadz Abdul Somad (UAS) menceritakan pengalaman uniknya dengan Imam Palestina.

Imam Palestina ini merupakan sosok yang alim dan hafal Al-Qur’an. Ketika itu beliau menghadiri undangan pengurus masjid.

Saat itu Imam Palestina dan dirinya sama-sama sedang mencari makan siang dan masuk ke toko roti. Kebetulan toko roti itu memiliki pelayan seksi dan memakai rok mini.

“Imam dari Palestina hafal 30 Juz Al-Qur’an di kepalanya diundang di masjid,” dikutip dari tayangan YouTube Short @faqiirrohmatirobbihi, Minggu (26/01/2025).

“Orang Palestina ini makanannya roti, tidak bisa makan lontong sayur, mencret,” kelakarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Reaksi Mengejutkan saat Masuk Toko Roti

Ustaz Abdul Somad atau karib disapa UAS (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/))
Ustaz Abdul Somad atau karib disapa UAS (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/))... Selengkapnya

UAS menceritakan bahwa saat akan melangkahkan kakinya ke pintu toko roti, ia mengurungkannya. Seseorang bertanya kepadanya terkait batalnya ia masuk ke toko roti.

Dengan singkat ia menjawab bahwa batalnya masuk toko roti sebab pelayan toko itu memakai rok mini yang menyebabkan kelihatan betisnya.

Imam Palestina yang hafal Al-Qur’an ini rupanya tidak mau kalau hafalannya hilang sebab melihat hal yang buruk. Beliau akhirnya batal sarapan pagi di toko roti itu.

Lain halnya dengan UAS yang tetap masuk ke toko roti itu. Ia tetap memasuki toko roti itu.

“Datang Ustadz Somad, masuk saja ke dalam, ambil roti lalu bayar,” cerita UAS.

“Ada yang tanya, “Ustadz tidak takut hafalannya hilang?” tanya seseorang sebagaimana dituturkan UAS.

“sudah lama hilang!” jawabnya singkat.

“Ha…ha…ha..,” sahut tawa para jemaah.

Cara Menjaga Hafalan Al-Qur’an

Ilustrasi baca Al-Quran
Berikut beberapa manfaat membaca Al-Quran untuk kesehatan.... Selengkapnya

Mengutip NU Online untuk menjaga hafalan pasca-menghafal/ mengkhatamkan Al-Qur’an, seorang hamil Al-Qur’an perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut:  

1. Manajemen Muraja’ah  

Manajemen muraja’ah adalah mengatur waktu untuk mengulang hafalannya sesuai dengan kadar kemampuannya. Sebab setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda  dalam mengulang hafalannya. Adakalanya seorang mampu mengkhatamkan hafalannya dalam waktu sehari semalam, sepekan, sebulan bahkan hingga berbulan-bulan.

2. Konsisten  

Konsisten mengulang hafalan adalah seorang hamil Al-Qur’an harus memiliki prinsip yang teguh untuk selalu bersama kalam-Nya walau dalam keadaan dan situasi apapun. Sebab tidak ada kesuksesan yang dapat diraih kecuali dilandasi konsistensi yang kuat, begitu pula tidak ada hafalan yang kuat diraih kecuali konsisten mengulang hafalan.  

Oleh karena itu, untuk menjaga hafalan seorang hamil Al-Qur’an harus konsisten dengan manajemen waktu dan murajaah yang telah ditetapkan. Jika ia mampu mengulang hafalanya setiap hari satu juz, maka ia harus konsisten dengan pengulangan tersebut.  

Ibnu Mas’ud berkata: 

 ينبغي لحامل القرآن أن يعرف بليله إذا الناس نائمون، وبنهاره إذا الناس مفطرون، وبحزنه إذا الناس فرحون، وببكائه إذا الناس يضحكون، وبصمته إذا الناس يخلطون، وبخشوعه إذا الناس يختالون  

Artinya: Sebaiknya seorang yang hafal Al-Qur’an membaca Al-Qur’an di malam hari tatkala manusia tidur, di siang hari tatkala manusia sedang sibuk, bersedih tatkala manusia bersuka ria, menangis tatkala manusia tertawa, diam tatkala manusia bercengkrama, khusyuk tatkala manusia berjalan dengan sombong. 

3. Perbanyak Doa dan Riyadhah  

Yakni memohon kepada Allah untuk dijaga hafalannya. Selain berdoa juga harus disertai riyadhah seperti berpuasa setiap kali mengkhatamkan Al-Qur’an, atau menjadikan hafalan sebagai wiridan setiap hari yang harus dibaca. 

Semoga dengan aneka tips ini, keinginan untuk menghafal Al-Qur’an semakin tinggi. Demikian pula menjaga hafalan dapat dilakukan dengan cara yang tepat dan terarah. Wallahu a’lam.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya