Liputan6.com, Jakarta - Manusia sering kali mencari kebahagiaan, ilmu, dan harta di berbagai tempat. Padahal semua itu berasal dari Allah. Namun, mengapa banyak yang justru menjauh dari-Nya?
Ulama muda Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu ceramahnya menyoroti fenomena ini. Banyak orang sadar bahwa segala sesuatu adalah milik Allah, tetapi mereka tetap mencari kebahagiaan dengan cara yang menjauhkan diri dari-Nya.
Advertisement
"Yang punya ilmu itu Allah, yang punya harta itu Allah, yang punya kebahagiaan itu Allah," ujarnya, seperti dinukil dari tayangan video di kanal YouTube @suasvideos.
Advertisement
Namun, di dunia ini, banyak yang justru sibuk mencari jalan pintas. Ada yang mengejar harta dengan cara haram, mencari ilmu tanpa keberkahan, atau menginginkan kebahagiaan tanpa mendekat kepada Allah.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa logika sederhana menunjukkan bahwa seseorang yang ingin sesuatu harus mendekati sumbernya.
"Kalau ingin ilmu, dekatlah dengan yang punya ilmu. Kalau ingin harta, dekatlah dengan yang punya harta. Begitu juga kalau ingin kebahagiaan, dekatlah dengan pemilik kebahagiaan," paparnya.
Perumpamaan ini juga berlaku dalam kehidupan sosial. Orang yang dekat dengan pejabat biasanya mendapatkan akses kemudahan dari jabatannya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Mau Kebahagiaan Sejati? Mendekatlah
Begitu pula seseorang yang memiliki hubungan baik dengan orang kaya, sering kali mendapatkan peluang ekonomi yang lebih luas. Ini hukum sosial yang berlaku di mana saja.
Jika hukum ini berlaku dalam interaksi manusia, tentu berlaku pula dalam hubungan dengan Allah. Mengapa justru banyak yang menjauh dari-Nya padahal menginginkan karunia-Nya?
"Kalau ingin kebahagiaan sejati, dekatlah dengan yang punya kebahagiaan, yaitu Allah," tegasnya.
Banyak orang merasa bahwa semakin jauh dari agama, hidup akan lebih bebas dan bahagia. Padahal, semakin jauh dari Allah, semakin sulit mendapatkan ketenangan yang sesungguhnya.
Ketenangan hati tidak datang dari banyaknya harta, jabatan, atau kepopuleran. Buktinya, banyak orang kaya yang tetap merasa gelisah dan resah.
Ilmu juga tidak menjamin kebahagiaan jika tidak membawa seseorang lebih dekat kepada Allah. Bahkan, semakin tinggi ilmunya, seseorang bisa semakin sombong jika tidak memiliki pemahaman agama yang baik.
Advertisement
Caranya Seperti Ini
Hal yang sama berlaku untuk harta. Jika tidak diiringi dengan keberkahan, harta bisa menjadi sumber malapetaka bagi pemiliknya.
"Orang yang dekat dengan Allah, apa yang sulit bagi Allah untuk melimpahkan kepadanya?" lanjutnya.
Allah tidak pernah pelit kepada hamba-Nya. Namun, banyak hamba yang enggan mendekat kepada-Nya dan lebih sibuk mengejar dunia dengan cara yang salah.
Padahal, jika seseorang ingin hidupnya berkah dan bahagia, cukup mendekat kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Sholat, dzikir, membaca Al-Qur'an, dan berbuat baik adalah cara mendekat kepada-Nya. Semua itu menjadi jalan untuk mendapatkan ketenangan yang hakiki.
"Jangan berharap dapat kemudahan dari Allah kalau justru menjauh dari-Nya," pungkasnya.
Kesimpulannya, jika ingin mendapatkan ilmu, kebahagiaan, dan harta yang penuh keberkahan, maka cara terbaik adalah mendekat kepada Allah dan memperbaiki hubungan dengan-Nya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
