Harga Minya Goreng di Pasar Tradisional Mojokerto Masih Tinggi, Kenapa?

Masih ada pedagang yang terlanjur membeli stok harga lebih tinggi dan imbasnya tidak laku.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2022, 04:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 04:00 WIB
Salah satu penjual minyak Goreng curah di pasar tradisional Foto: Antara (Arfandi/Liputan6.com)
Salah satu penjual minyak Goreng curah di pasar tradisional Foto: Antara (Arfandi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Mojokerto - Beberapa waktu lalu pemerintah telah mengeluarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng Rp11.500 per liter. Namun di pasar tradisional Mojokerto, Jawa Timur harga minyak goreng masih ditemukan ada yang menjual Rp21 ribu per liter.

Pantauan harga itu dilakukan Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Mojokerto. Temuan di lapangan, minyak goreng premium dengan harga Rp14 ribu habis terjual.

Temuan yang lain adanya selisih harga yang cukup dominan di pasar yakni minyak curah seharga Rp19 ribu, minyak premium seharga Rp21 ribu.

"Beberapa telah ditemui minyak goreng dengan HET Rp14 ribu, namun ada juga yang menjual Rp21 ribu," kata Sekretaris Satgas Pangan Kabupaten Mojokerto, Ridwan Arif Abdullah, Jumat (4/2/2022).

Ia menyebut ada kulakan baru dari agen maupun distributor bisa menjual ke konsumen harga HET Rp14 ribu per liter. Namun, masih ada juga pedagang yang terlanjur membeli stok harga lebih tinggi dan imbasnya tidak laku.

"Beberapa pedagang menginginkan adanya subsidi untuk mereka," jelasnya.

Pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut, dan mencari solusi para pedagang pasar sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.

Ia juga mengimbau kepada ASN bisa membeli minyak goreng yang masih ada sisa kulakan lama di pedagang. Karena pedagang ingin ada untung sedikit dari kulakan lama tersebut.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya