Menanti PTM 100 Persen di Surabaya

Pemkot Surabaya mengaku sudah merencanakan penerapan PTM 100 persen apabila sudah terealisasi namun tetap menyesuaikan dengan kondisi sekolah

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 00:00 WIB
Menanti PTM 100 Persen di Surabaya
Pembelajaran tatap muka (PTM) 25 persen di Surabaya (Liputan6.com / Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Pemkot Surabaya Jawa Timur memastikan masih menerapkan PPKM level 2 pada masa Pandemi Covid-19. Pemerintah akan menerapkan pembelajaran tatap muka 100 persen apabila sudah masuk PPKM level 1.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, saat ini, pembelajaran SD dan SMP di Surabaya masih menerapkan PTM 50 persen bergantian tanpa sesi dengan durasi 6 jam. Sedangkan 50 persennya, mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.

"Mudah-mudahan level PPKM di Surabaya terus turun ke Level 1 dan bisa menuju ke PTM 100 persen sambil kita lakukan evaluasi," kata dia dilansir Antara, Rabu (16/3/2022).

Yusuf mengaku sudah merencanakan penerapan PTM 100 persen apabila sudah terealisasi. Rencananya, yang dijalankan tetap menyesuaikan dengan kondisi sekolah.

Dia menjelaskan, setiap sekolah itu memiliki ruangan kelas dengan kapasitas yang berbeda. Penerapan PTM 100 persen tetap mengacu pada SKB 4 Menteri dan PPKM Inmendagri.

"Kalau sudah level 1, kalau memungkinkan 100 persen pakai shift, kami lakukan. Karena kondisi sekolah itu variatif, ada yang luasan kelas lebar, ada yang kecil," katanya.

Jika pola penerapan shift tidak berdampak negatif, maka dimungkinkan PTM selanjutnya bisa dilaksanakan murni 100 persen. Di sisi lain, dia juga memastikan tetap melakukan evaluasi penerapan PTM 100 persen dengan pola shift tersebut.

Meski begitu, kata dia, pihaknya berharap kepada anak-anak maupun tenaga pendidik dapat terus beradaptasi menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Termasuk pula menjaga kebiasaan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Kami uji coba dulu itu dengan menyesuaikan kondisi ruang kelas. Kalau itu memungkinkan, maka dilakukan PTM 100 persen murni tanpa shift. Kami harus bisa menjamin sekolah itu tetap aman untuk anak-anak. Makanya sekolah juga tetap menyiapkan pembelajaran melalui hybrid, 50 PTM dan 50 persen daring" ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya