Inspiratif, Petani Milenial di Bojonegoro Sukses Budidayakan Anggur Impor di Pekarangan Rumah

Bowo dan warga lainnya di Bojonegoro memanfaatkan pekarangan rumah dalam membudidayakan anggur.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2022, 10:00 WIB
Anggur Hijau
Ilustrasi Anggur Hijau Credit: pexels.com/Vera

Liputan6.com, Jatim - Petani milenial asal Dusun Medayun RT 02 RW 01 Margomulyo Balen Bojonegoro Jawa Timur, Bowo sukses membudidayakan bibit tanaman anggur impor di desanya.

Bowo mengatakan dari jerih payahnya, dirinya sudah bisa merasakan hasilnya dan mampu menggerakkan serta mengajak warga satu RT setempat untuk budidaya anggur di pekarangan rumah masing-masing hingga bisa dikenal dengan sebutan 'Kampung Anggur'.

Meskipun otodidak dan tidak memiliki dasar sebagai petani holtikultura, ia memilih menekuni budidaya anggur impor di halaman rumahnya dan belakang rumah secara optimal.

"Lebih dari lima varietas tanaman anggur impor dibudidayakan disini, di antaranya jenis anggur yang secara pasaran disebut anggur Julian, Jupiter, Ninel, Mondrop, Black Panther dll," ujar Bowo, Rabu (13/7/2022).

Ia mengawali budidaya sejak tahun 2020, tanaman anggur itu, sebelum panen sekalipun sudah bisa menghasilkan uang dari menjual bibit anggur berkisar 50-100 ribuan per pot.

Sedangkan untuk bibit yang sudah atau siap berbuah dipatok harga sekitar 1,5 juta. Terkait kebutuhan pasar soal buah anggur impor dan juga bibit, lanjutnya, permintaan pasar cukup tinggi dan belum bisa tercukupi dan tentunya masih sangat menjanjikan sebagai peluang usaha.

 

Agrowisata

Sebagai Ketua Komunitas Budidaya Anggur di Bojonegoro, dirinya pernah didatangi untuk keperluan study banding atau pelatihan budidaya anggur.

Di antaranya dari Pemerintahan Desa dari wilayah Rembang yang tertarik untuk mengembangkan pertanian tanaman anggur inovatif ini di lahan Tanah Kas Desa (TKD).

Usaha ini kemudian dikembangkan dengan argowisata, tamu yang berkunjung ke untuk bisa secara langsung memetik buah anggur dengan harga Rp100.000 per kilogram dimana kalau dibandingkan harga anggur impor Julian tanpa biji berkisar 300 ribuan di supermarket.

"Kondisi itu berbanding lurus dengan situasi pandemi, yang mengharuskan usaha lebih banyak digerakkan dalam ruangan atau kebun buatan, selain mudah, hasil yang didapatkan cukup besar," ungkap Bowo bangga.

Pemdes Margomulyo mengapresiasi keberhasilan warganya dengan menargetkan program kerja di tahun 2023 akan ada penanaman anggur yang disediakan di seputar Embung Desa tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya