Liputan6.com, Jakarta Menuju pertengahan tahun. Polemik yang terjadi di lingkungan Keraton dan masyarakat Yogyakarta bersumber dari Sabda Raja yang dikeluarkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada awal Mei 2015.
Melalui perangkat itu, anak tertua Sultan dari 5 bersaudari dikukuhkan sebagai putri mahkota yang kelak akan menjadi ratu menggantikan sang ayahanda.
Baca Juga
Wajar memang bila polemik terjadi. Yogyakarta kental akan tradisinya dan terkait tradisi itu pula ia mendapat status sebagai sebuah Daerah Istimewa yang secara administratif dipimpin oleh pucuk tertinggi monarki tradisional berdiri sejak berabad-abad lalu.
Advertisement
Polemik itu memang perlu dituntaskan dengan cermat dan bijaksana. Pasalnya, mau tidak mau isu tentang gender equality akan tersentuh.
Kehidupan lingkungan kesultanan adalah salah satu elemen dari domain budaya tradisional di wilayah yang menjadi bagian dari sejarah Kerajaan Mataram. Ada banyak hal yang bisa Anda dapat dengan mengeksplorasi Yogyakarta saat berlibur, baik kebudayaan etniknya maupun alamnya.
Yang kemudian menjadi pertanyaan untuk tiap aktivitas berlibur adalah: apa tujuan Anda mengalokasikan waktu khusus untuk berwisata? Dalam setiap jawaban yang mungkin Anda berikan, tempatkanlah kenyamanan sebagai sebuah unsur yang menjaga agar liburan Anda bisa dinikmati secara optimal.
Sangat disayangkan bila kekaguman dan penghayatan Anda akan kemegahan Candi Borobudur harus segera tercemar oleh kejengkelan akan kondisi tempat menginap yang tak memuaskan.
Hyatt Regency Yogyakarta, Lebih dari Persinggahan
Hyatt Regency Yogyakarta, Lebih dari Persinggahan
Bila Anda memilih Hyatt Regency Yogyakarta, bahasannya jadi berbeda. Lebih dari sekadar appropriate untuk menghadirkan kenyamanan, hotel bergaya resort di Jalan Palagan Tentara Pelajar tersebut perlu mendapat slot khusus dalam itinerary dari long vacation Anda untuk menikmati Yogyakarta. Bukan tentang fasilitas premium yang disediakan selazimnya hotel berbintang, Hyatt Regency Yogyakarta punya atmosfer kondusif untuk satu fungsi penting dari sebuah plesir.
Jika tujuan Anda berlibur tak cuma untuk menyegarkan pikiran melainkan guna mendapat satu kesempatan memandang kehidupan Anda dengan pandangan lebih jernih dan menentukan visi ke depan, sediakan waktu tersendiri dalam schedule liburan untuk melakukan hal tersebut setelah sebelumnya pikiran Anda refreshed dengan kegiatan wisata, misalnya sehabis menjelajah kawasan Gunung Merapi.
Untuk me-time tersebut, pastikan bukan cuma pikiran Anda yang segar oleh wisata. Tubuh yang rileks akan mendukung kegiatan reflektif di momen itu. Aroma minyak yang terbuat dari serai, jeruk nipis, dan berbagai biji-bijian, menjadi satu perelaksasi tersendiri kala tubuh Anda dimanjakan dengan Javanese Massage dari Hyatt Regency Yogyakarta.
Suara gesekan dedaunan yang tertiup angin dan gemericik air akan menjadi teman pijatan Anda bila memilih Joglo sebagai tempat menikmati layanan tersebut. Terletak di area sekitar kolam renang, bangunan terbuka itu berbentuk persegi yang terbuat dari kayu dengan 4 tiang pancang dan kerai bambu di sisi-sisinya.
Hyatt Regency Yogyakarta berdiri sejak tahun 1997 di lahan seluas 22 hektar yang inspirasi dari konsepnya adalah Candi Borobudur. Oleh karenanya, bentuk gedung di mana kamar-kamar hotel berada dibuat berundak-undak seperti candi yang oleh UNESCO ditetapkan sebagai warisan budaya dunia itu.
Anda juga akan menemukan beberapa stupa yang menjadi aksesori Lobby Court dan taman di depannya. Di taman tersebut terdapat 2 buah candi lain yang saling bersebrangan dengan kolam ikan sebagai pemisah. Bila mau, Anda bisa set sebuah candle light dinner nan romantis bersama pasangan di sana. Tak pelak otak pun bisa menampilkan imaji dekorasi serba putih yang bisa dihadirkan di taman tersebut untuk pernikahan Anda.
Menyusuri area Hyatt Regency Yogyakarta yang luas dengan pepohonan dan hamparan rerumputan beraksen danau bisa memberi ketenangan tersendiri. Suasana hijau ini bisa ditemui sejak Anda memasuki gerbang area hotel. Singgahlah di Bogey's Teras di hotel tersebut.
Duduk di sana menghadap 9 hole golf course seluas 1.835 meter bisa menjadi situasi yang tepat untuk menghayati keberadaan diri sediri. Dengan kondisi pikiran yang segar kembali sehabis wisata dan tubuh yang rileks oleh pijatan, inilah saatnya Anda merangkai segala pelajaran berharga yang Anda dapat dari hari-hari lalu untuk satu visi matang tentang masa depan.
Jika berkesempatan untuk mengunjungi Bogey's Teras pada Jumat atau Sabtu malam, Anda bisa menikmati suguhan live music dari band yang membawakan tembang lawas ataupun top 40.
Advertisement
Pengalaman Kuliner di Hyatt Regency Yogyakarta, Ramayana hingga Lava Merapi
Pengalaman Kuliner di Hyatt Regency Yogyakarta, Ramayana hingga Lava Merapi
Bergantung lampu-lampu memendarkan cahaya nuansa kuning keemasan di jalinan pohon anggur laut yang mengatapi Kemangi Bistro adalah atmosfer cantik dari makan malam Anda di Hyatt Regency Yogyakarta. Diiringi gamelan, gerak tari tokoh Rama dan Shinta akan semakin membentuk suasana intimate dari makan malam Anda di hotel yang dipimpin oleh I Nyoman Gede Nurcahyadhi selaku General Manager Hyatt Regency Yogyakarta.
Ramayana Night Market merupakan suguhan makan malam yang dihadirkan tiap Sabtu malam di hotel tersebut. Bersesuaian dengan sendra tari Ramayana sebagai entertainment khas budaya Jawa, buffet yang tersaji pun menghidangkan ragam pilihan kuliner tradisional Jawa.
Di jejeran pondokan, Anda bisa memilih macam-macam menu, seperti gudeg, sate, martabak telor, tengkeleng kambing, nasi goreng Jawa, mi godog Jawa, kambing guling, dan lain sebagainya. Untuk dessert, serabi dengan berbagai pilihan topping bisa menjadi penutup manis dari makan malam Anda.
Menyandang nama besar Hyatt, seri yang berlokasi di Yogyakarta ini punya nuansa yang lebih humble dan calm dengan eksklusifitas yang tetap terjaga. Penggunaan warna-warna natural seperti coklat dengan furnitur-furnitur kayu serta desain ruang yang sederhana akan Anda temui hingga ke kamar.
Hyatt Regency Yogyakarta memiliki total 290 kamar, termasuk di antaranya adalah 9 suites dan 51 Regency Club Rooms dengan pemandangan gunung Merapi. Sebanyak 209 kamar lainnya memiliki garden view. Tiap kamarnya mendukung kenyamanan Anda untuk beristirahat.
Ketenangan akan menyapa Anda melalui suasana Kemangi Bistro yang berbeda di pagi hari. Di area menghadap kolam renang itu, pohon-pohon yang batangnya saling mengait teduh menaungi aktivitas sarapan Anda. Bubur ayam, lontong sayur, dan berbagai jajanan pasar, adalah menu-menu Indonesia yang bisa Anda pilih selain dari menu-menu barat yang juga disajikan.
Satu signature menu yang patut dicoba adalah Lava Egg Merapi. Telur yang digoreng dengan suhu tinggi membuat tekstur putih telurnya tampil dramatis. Kecap manis, irisan cabai, bawang merah, beberapa bahan lainnya menjadi garnish cantik yang juga memperkaya rasa menu ini.
“Sajian telur sebagai menu sarapan bisa ditemukan di mana saja, dalam bentuk scramble egg, sous vide egg, boiled egg, atau omelette. Lava Egg Merapi ini menjadi sesuatu yang berbeda karena merupakan kreasi atas menu telur dengan inspirasi dari letusan gunung Merapi,” ucap Chef Catur Binawan saat Liputan6.com berkunjung ke Hyatt Regency Yogyakarta pada awal Mei 2015.
Pengalaman pagi hari yang Anda nikmati di hotel ini akan membangun satu mood yang nyaman untuk memulai penjelajahan Anda di Yogyakarta. Usai menjalani wisata ke berbagai destinasi di daerah istimewa tersebut, sempatkan waktu bersama keluarga untuk menikmati ragam fasilitas lain yang disediakan oleh Hyatt Regency Yogyakarta.
Membangun keeratan harmonis dengan anggota keluarga juga merupakan satu agenda penting dari sebuah liburan. Bersendau-guaru di kolam renang yang cantik dan teduh dengan rimbunnya pepohonan, menikmati area sekitar hotel menggunakan andong, atau pun ikut cooking class dari hotel ini bisa menjadi pilihan yang sangat menyenangkan untuk menghangatkan ikatan emosional Anda dengan kekasih, anak, atau saudara dan kerabat.
Selamat menikmati Yogyakarta. (bio/ret)