Presiden Prancis Beri Penghargaan Tertinggi pada Pia Alisjahbana

Pia Alisjahbana mendapat penghargaan tertinggi dari Presiden Perancis.

oleh Bio In God Bless diperbarui 16 Jun 2015, 12:35 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2015, 12:35 WIB
Pia Alisjahbana - Chevalier dans l’Ordre de la Legion d’Honneur 0615
Foto: Dok. Femina Group

Liputan6.com, Jakarta Jakarta, 10 Juni 2015. Pia Alisjahbana menerima penghargaan Chevalier dans l’Ordre de la Legion d’Honneur. Penghargaan yang dianugerahkan oleh duta besar Prancis, Corinne Breuze, di kediamannya merupakan penghargaan tertinggi dari Presiden Prancis untuk seseorang yang telah membuktikan pengabdian tinggi kepada masyarakat.

Penghargaan ini pertama kali dianugerahkan oleh Napoleon Bonaparte pada 19 Mei 1802, kepada tokoh yang dinilai telah menunjukkan kualitas outstanding dalam melakukan pengabdian baik dalam kapasitas militer maupun sipil, dan sedikitnya telah 20 tahun melakukan pengabdian untuk publik. Pia Alisjahbana merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tertinggi ini.

"Hari ini kita merayakan kehebatan seorang tokoh yang menjalani peran luar biasa: mengubah cara wanita Indonesia dalam memandang diri mereka sendiri. Sesungguhnya pencapaian Ibu Pia Alisjahbana secara pribadi dan professional sangat mengesankan bagi kami. Ia merupakan salah satu tokoh yang berperan aktif dalam mengubah Indonesia sepanjang 70 tahun belakangan ini. Dan Ibu Pia Alisjahbana merupakan wanita inspirasional yang memberdayakan para wanita Indonesia," ujar Corinne Breuze, dalam sambutannya sebelum menyerahkan penghargaan, 9 Juni 2015.

Bagi Pia Alisjahbana, penghargaan ini sangat mengejutkan. "Aku tak pernah menyangka akan mendapat penghargaan itu. Awalnya aku pikir karena aku pernah membawa anak-anak muda untuk ikut lomba fashion di Perancis, Concours Internationale des Jeunes Createurs de Mode," katanya sesaat setelah membaca surat pemberitahuan dari Kedutaan Besar Perancis yang diantar langsung oleh Dr. Bertrand de Hartingh, Direktur Institut Français d’Indonésie (IFI), kepada CEO Feminagroup, Svida Alisjahbana, beberapa hari lalu.

"Perjalanan karier saya sepertinya terbagi dalam dua bagian penting, yaitu pendidikan dan budaya, atau mungkin lebih tepatnya media. Kedua aktivititas ini selalu bersinggungan dan terfokus pada peran wanita, khususnya wanita muda Indonesia. Hal ini selalu menjadi perhatian saya sepanjang hidup saya," kata Pia Alisjahbana dalam sambutannya saat menerima penghargaan, seperti dikutip dari rilis media yang diterima Liputan6.com.

Tentang Pia Alisjahbana

Tentang Pia Alisjahbana

Dalam bidang pendidikan, Pia adalah sosok penentu lahirnya AMINEF (American – Indonesian Exchange Foundation), satu program beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar gratis di Amerika. Ia merintis pendirian Yayasan AMINEF pada 1992. Ketika itu Pia 'mengetuk' satu per satu pintu para petinggi perusahaan di Indonesia untuk membantu dan menyumbang program yang tengah ia canangkan, sehingga Indonesia akan mampu melahirkan banyak pemuda berlevel PhD. Salah satu alumnus AMINEF adalah Anies Baswedan yang kini menjadi Menteri Pendidikan.

Pada 1973, Pia melahirkan Gadis yang pada masa itu tak ada satu pun majalah yang ditujukan pada segmen khusus mereka. Setahun sebelumnya, majalah Femina lebih dulu muncul sebagai bacaan yang memahami aspirasi perempuan muda. Selanjutnya, ia pun memiliki peran penting dalam kemunculan majalah Dewi yang menginspirasi para perempuan bekerja Indonesia agar lebih berdaya dan bisa memberi kontribusi nyata bagi dirinya, keluarga, kaum perempuan dan bangsanya.

Sejak berkecimpung di dunia penerbitan, ketertarikannya kepada dunia mode semakin kuat. Kebutuhan informasi tentang fashion saat itu sangat besar, sementara sumber informasi tentang dunia mode di Indonesia masih sangat terbatas. Desainer sangat terbatas, butik pun tidak terlalu banyak. Terinspirasi dari berbagai fahion week dunia yang ia kunjungi dan kebutuhan yang tinggi, Pia menggagas kelahiran Lomba Perancang Mode yang digelar sejak 1979 dan melahirkan para desainer ternama, seperti Edward Hutabarat, Sally Koeswanto, Itang Yunasz hingga Tex Saverio.

Inilah yang membuat kontribusi Lomba Perancang Mode terhadap dunia mode Indonesia sangat penting hingga hari ini. Dan untuk mendorong perkembangan dunia mode di Indonesia, Femina Group menggelar penghargaan Pia Alisjahbana Award untuk para perancang muda yang sukses berbisnis sendiri selama lima tahun, memiliki komitment, inovatif dan kreatif. Penghargaan ini telah digelar sejak 2007 silam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya