Mahasiswa Indonesia Harumkan Nama Bangsa Lewat Makanan

Dua tim Mahasiswa Indonesia raih kesuksesan di kancah internasional lewat makanan.

oleh Meita Fajriana diperbarui 21 Jan 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2016, 12:00 WIB
anak muda
Dua tim Mahasiswa Indonesia banggakan Indonesia di Kancah Indonesia lewat makanan

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah. Namun, tak hanya itu, Indonesia juga memiliki generasi penerus berkualitas yang mampu membanggakan nama bangsa di kancah international. Setelah beberapa kali anak muda Indonesia berhasil meraih penghargaan dunia dalam ajang akademik dan teknologi, kali ini Indonesia kembali berbangga dengan lolosnya dua tim mahasiswa Indonesia menjadi finalis pada Thought For Foof Challenge (TFF Challenge) 2016.

Dua tim tersebut yaitu Biteback dan Econoodle. Setelah melalui seleksi yang ketat, bersaing dengan 416 tim dari 105 negara di seluruh dunia, dua tim Indonesia akhirnya mampu melaju ke babak final bersama delapan tim lainnya. Delapan tim tersebut berasal dari Amerika, Brazil, India, Uganda, Kenya, UK dan Perancis.

Dua tim Mahasiswa Indonesia banggakan Indonesia di Kancah Indonesia lewat makanan

Mengusung inovasi dalam pengolahan makanan, kedua tim ini memiliki ide yang tentunya unik sehingga dapat menghantarkan mereka ke posisi yang membanggakan ini. Tim Biteback yang dibentuk oleh empat mahasiswa jurusan Tenologi Industri Pertanian, Universitas Brawidjaya ini menemukan minyak untuk memasak yang dibuat dari serangga meailworm atau larva kumbang. Inovasi minyak ini diyakini mengandung omega-3 yang tinggi dan zat besi yang membantu mengatasi anemia.

Dua tim Mahasiswa Indonesia banggakan Indonesia di Kancah Indonesia lewat makanan

Sedangkan tim Econoodle tidak kalah seru dengan temuannya menciptakan mie berbahan dasar singkong. Berbekal singkong yang merupakan bahan makanan yang mudah ditanam di Indonesia membuat mie ini lebih efektif dan kaya akan nilai gizi dari pada mie berbahan tepung. Mie karya kumpulan tiga mahasiswa Universitas ternama (Universitas Indonesia, Universitar Trisakti, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) di Indonesia ini juga dikemas dengan kemasan yang mudah terurai di alam.

Final akan diselenggarakan di Zurich, Swiss pada 1-2 April mendatang. Pemenang akan berkesempatan untuk menerima investasi awal dengan total 15.000 US dollar yang setara dengan 208 juta rupiah untuk dapat mengimplementasikan programnya. Semoga tim Indonesia dapat mengambil tempat tertinggi dalam ajang inovasi makanan tingkat Dunia ini. Selamat berjuang anak muda Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya