Tradisi Berburu Paus Akan Dikembangkan Jadi Objek Wisata

Tradisi berburu paus secara tradisional di Lamalera, Nusa Tenggara Timur, akan dikembangkan menjadi destinasi wisata utama.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Mei 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2016, 19:00 WIB
Ikan Paus
Tradisi Berburu Paus Akan Dikembangkan Jadi Objek Wisata

Liputan6.com, Jakarta Makin dikenalnya wisata berburu ikan paus secara tradisional di Lamalera, membuat Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Leburaya, perlu mengembangkan pariwisata tersebut. Keinginan ini didasari pertimbangan bahwa tradisi berburu paus sangat diminati wisatawan mancanegara.

"Saat ini sedang dilakukan studi oleh ahli dari Australia. Kita harapkan perburuan ikan paus ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata di provinsi berbasis kepulauan itu," kata Frans Lebu Raya kepada Antara, Selasa (24/5/2016). 

Berburu paus di Lamalera telah menjadi tradisi dan dilakukan oleh para nelayan secara turun temurun. Dengan hanya mengandalkan peralatan tradisional, seperti Peledang (perahu kayu tanpa mesin ), dan Tempuling (tombak yang ujungnya berkait yang terbuat dari baja) yang digunakan untuk menikam ikan Paus, perburuan ini menjadi tontotan menarik jika dilihat secara langsung.

Tradisi penangkapan ikan paus atau yang dikenal dengan nama Leva Nuang tiap tahun berlangsung mulai dari 1 Mei sampai 31 Oktober. Persiapan ritual dimulai 29 April dengan dilaksanakannya “Tobu Neme Vate” atau ritus antara nelayan dan tuan tanah di Batu Paus. Menurut Gubernur Frans, selain proses perburuan yang menegangkan, berbagai ritual yang dijalankan sebelum tradisi dimulai juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. (Budi Suyanto)

Simak juga Video Liputan6 Di Langit Indonesia:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya