Sajian Anti Mainstream, Martabak Telur Petai, Jengkol,dan Gudeg

Menikmati sajian martabak anti-mainstream dengan menggunakan topping petai, jengkol, dan gudeg ala Martabak Dodo.

oleh Firman Fernando Silaban diperbarui 05 Jun 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 12:00 WIB
Martabak Dodo
Menikmati sajian martabak anti-mainstream dengan menggunakan topping petai, jengkol, dan gudeg ala Martabak Dodo.

Liputan6.com, Jakarta Martabak telur isi daging mungkin sudah biasa, tapi bagaimana jika diganti dengan petai, semur jengkol, atau gudeg? Jika Anda pecinta ketiga hidangan tersebut, pastinya martabak ini bisa jadi referensi sebagai teman di saat santai.

Mengusung nama Martabak Dodo, hidangan yang konon berasal dari Timur Tengah ini digagas oleh Agus Kristianto sejak Desember 2015. Seperti martabak pada umumnya yang kita kenal di Indonesia, Martabak Dodo menyajikan dua jenis, yaitu manis dan asin.

Hanya saja, di tengah perkembangan zaman saat ini, para pembuat martabak berlomba-lomba untuk menghadirkan hidangan tersebut dengan tambahan atau topping yang berbeda, seperti yang dilakukan Martabak Dodo dengan petai, jengkol, atau gudeg. Tim Liputan6.com pun berkesempatan mencicipi Martabak Dodo yang telah memiliki dua gerai di Kebon Jeruk dan Tomang di Jakarta Barat serta melakukan wawancara dengan Farida selaku salah seorang pengelola.

Pertama, Liputan6.com mencicipi martabak telur yang dicampur irisan petai. Ketika pertama kali diperkenalkan ke masyrakat, timbul keraguan akan rasa dan aroma yang dihasilkan dari sajian martabak petai tersebut karena bahan masakan itu dikenal memiliki bau tak sedap. Namun, saat mencobanya, rasa gurih disertai aroma campuran antara telur dan petai seolah menyatu dan memanjakan lidah penikmatnya.

Martabak telur petai

Biji petai, yang memiliki rasa dan aroma khas dan agak mirip dengan jengkol ini memang memiliki banyak penggemar. Bagi para penggemar biji petai ini memakannya dalam bentuk masih segar.

"Martabak telur petai ini awalnya sempat diragukan oleh konsumen kami, sampai akhirnya malah jadi primadonanya," ujar Farida kepada Liputan6.com pada Senin (1/6/2016).

Selain martabak petai, mereka juga menyajikan topping semur jengkol dan gudeg. Kedua jenis makanan tersebut juga menghadirkan rasa yang gurih dengan irisan jengkol dan gudeg yang memenuhi adonan martabak telur tersebut. Jika ingin mencoba martabak telur dengan aneka rasa tersebut, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 65 ribu.

Martabak telur semur jengkol

"Sebagian besar martabak telur yang kami sajikan ini dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau dan rasa yang dijamin buat nagih," ujar Farida.

Martabak telur gudeg

Sedangkan, untuk martabak manis, ragam varian topping disajikan dengan konsep mirip seperti pizza. Adonan martabak tersebut disajikan dengan tidak menutupnya, tetapi dibuka dan dibagi atas beberapa area untuk ditaburi topping tertentu. Farida mengatakan bahwa martabak manis ini paling nikmati disajikan bersama kerabat dan teman-teman.

"Martabak manis ini disajikan dengan konsep seperti pizza dengan ragam topping yang kini lagi hits di kalangan anak muda, seperti oreo, ovomaltine, keju, dan lainnya," ujar Farida.

Martabak manis dengan konsep seperti pizza

Untuk yang manis, Farida mengatakan bahwa harga martabak ini lebih bervariasi tergantung dari ukuran dan jenisnya. Martabak Dodo yang manis tersebut dapat Anda pesan dan nikmati dengan merogoh kocek mulai dari Rp 50.000 - Rp 135.000.

Martabak asin dibandrol dengan harga yang seragam Rp. 65 ribu

Martabak manis paling nikmat dimakan bersama kerabat dan teman

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya