Wisata Heritage Akan Jadi Aktivitas Langka yang Mahal, Mengapa?

Meski perang dunia telah usai, nyatanya masih ada ancaman yang membuat satu per satu situs warisan dunia UNESCO hancur.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 04 Okt 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 15:30 WIB
Wisata Heritage
Meski perang dunia telah usai, nyatanya masih ada ancaman yang membuat satu per satu situs warisan dunia UNESCO hancur.

Liputan6.com, Jakarta Meski bumi telah melewati masa perang dunia, nyatanya masih banyak ancaman yang membuat Anda tidak bisa lagi melihat situs warisan dunia UNESCO di masa-masa mendatang. Mulai dari perubahan iklim, perang saudara, hingga ancaman dari militan ekstrem membuat situs utama dari warisan budaya terancam punah dan hilang lebih cepat.

Catatan yang dikutip dari lama weather, Senin (3/10/2016) mengungkap, pada April 2015 saat gempa bumi dahsyat mengguncang Nepal, sebuah situs warisan dunia UNESCO di Lembah Kathmandu hancur. Beberapa di antaranya adalah situ Kathmandu Durbar Square, Patan Durbar Square, Bhaktapur Durbar Square, Narayan Temple Changu, Stupa Boudhanath, dan Stupa Swayambhunath.

Selain karena risiko perubahan iklim dan cuaca buruk serta bencana alam, ancaman lain yang tak kalah dahsyat adalah perang saudara. Yang kini sedang terjadi di Suriah menunjukkan, betapa peperangan mampu menghilangkan banyak situs warisan dunia.

Setidaknya tempat-tempat seperti kota kuno Palmyra, yang dahulu menjadi pos perdagangan Romawi Kuno pada tahun 200 Masehi, serta Niniwe yang menjadi Ibukota bagi kekaisaran Asyur Kuno kini benar-benar rata dengan tanah.

April 2015 saat gempa bumi dahsyat mengguncang Nepal, sebuah situ warisan dunia UNESCO di Lembah Kathmandu hancur.

Pandangan yang sempit tentang warisan kebudayaan membuat ekstremis ISIS seperti punya dalil pembenaran untuk menghancurkan beragam situs kuno yang ada. Tak heran jika banyak yang memprediksi bahwa wisata heritage akan menjadi aktivitas yang langka dan mahal di tahun-tahun mendatang, mengingat satu per satu destinasi wisata heritage hancur, entah karena bencana alam maupun karena perang saudara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya