Hadiah Akhir Tahun, Kemenpar Borong 12 World Halal Tourism Awards

12 awards diborong Indonesia di perhelatan World’s Halal Tourism Awards 2016 (WHAT 2016).

oleh Liputan6 diperbarui 22 Des 2016, 17:46 WIB
Diterbitkan 22 Des 2016, 17:46 WIB

Liputan6.com, Jakarta Suasana Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2016 Kementerian Pariwisata di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Rabu, 21 Desember 2016 kali ini gak beda. Nuansa Halal Tourism terasa begitu kental. Momentum itu sekaligus penyerahan awards dan sertifikat pada 12 pemenang World’s Halal Tourism Awards 2016 (WHAT 2016) oleh Andy Buchanan, Executive Organizing Committee Director – International Travel Week – Abu Dhabi.

Menpar Arief Yahya yang mendampingi penyerahan penghargaan itu bisa tersenyum bangga, setelah mengumumkan para juara dunia itu. “Legenda Halal Tourism itu adalah Malaysia dan Turki. Sejak lama, dua negara itu dikenal sebagai destinasi halal dunia. Tahun ini, dari 16 peraih awards, 1 direbut Turki, 1 Jepang, dan kita perlu kasih applous buat Malaysia, yang mengantungi 2 penghargaan. Sisanya… 12 awards diborong Indonesia!” kata Arief Yahya yang disambut tepuk tangan riuh sekitar 500 audience di Balairung.

Ke-12 penghargaan itu adalah World’s Best Airline for Halal Travellers, Garuda Indonesia. World’s Best Airport for Halal Travellers, Sultan Iskandar Muda.

International Airport, Aceh Indonesia. World’s Best Family Friendly Hotel, The Rhadana Hotel, Kuta, Bali, Indonesia. World’s Most Luxurious Family Friendly Hotel, Trans Luxury Hotel, Bandung Indonesia. World’s Best Halal Beach Resort, Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok, NTB Indonesia. World’s Best Halal Tour Operator, Ero Tour, Sumatera Barat Indonesia. World’s Best Halal Tourism Website, www.wonderfullomboksumbawa.com, Indonesia.

World’s Best Halal Honeymoon Destination, Sembalun Village Region, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. World’s Best Hajj & Umrah Operator, ESQ Tours & Travel, Jakarta, Indonesia. World’s Best Halal Destination, West Sumatera, Indonesia. World’s Best Halal Culinary Destination, West Sumatera, Indonesia. Dan, World’s Best Halal Cultural Destination, Aceh Indonesia. “Selamat buat para pemenang semua! Kita adalah bangsa pemenang!” jelas Arief Yahya.

Malaysia yang disebut Menpar Arief Yahya sebagai “rival emosional” Indonesia, mengantungi 2 penghargaan. Yakni World's Best Hajj & Umrah Hotel yang dimenangkan Tabung Haji, dan World's Best Halal Apartment Hotel, PNB Perdana Hotel & Suites. Sedangkan, Turki, yang memang memiliki andalan di wisata bahari di Mediterania, berhasil memenangi World's Best Halal Cruise Company, Halalcruise.org. Satu pendatang baru yang sukses lagi adalah Jepang, yang sukses di World's Best Non OIC Emerging Halal Destination.

Andy Buchanan memuji kepemimpinan Menteri Pariwisata Arief Yahya, yang sangat serius bersaing di World’s Halal Tourism Awards 2016 ini. Tahun lalu, Indonesia juga memenangi 3 kategori, yakni World’s Best Halal Destination 2015 dan World’s Best Honeymoon Awards 2015, Lombok. Dan World’s Best Halal Hotel 2015, Sofyan Betawi Hotel Jakarta.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang menjadi juru bicara diantara 12 pemenang itu menyampaikan keseriusannya membuat Sumbar menjadi destinasi halal dan kuliner halal. Jangan sampai wisatawan yang kelak akan hadir di sana kecewa dan merasa over expectation. “Kami akan serius untuk memenuhi harapan para wisatawan yang bakal berdatangan karena reputasi world’s best halal ini,” kata Irwan. Dia juga berterima kasih kepada Kemenpar dan seluruh netizen yang sangat serius sehingga 12 nominator itu bisa menang.

Kemenangan itu menurut pandangan Mantan Dirut PT Telkom ini, adalah saat yang paling tepat untuk mengukur 3C. Calibration, Confidence, dan Credibility! Juara itu pasti akan semakin dekat dengan kriteria ideal yang dipatok sesuai standar dunia. Gambar ideal inilah yang dimaksud dengan calibration, standar global yang dijadikan bentuk ideal. “Jadi bukan terbaik menurut siapa atau menurut saya, tapi terbaik menurut standar dunia,” kata pria lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris dan Program Doktoral Unpad Bandung itu.

Nah, “C” kedua adalah Confidence. Kemenangan itu bisa menaikkan confidence level, rasa percaya diri, yang sangat penting bagi internal di Kemenpar dan Bangsa Indonesia. Percaya diri itu membuat bangsa ini semakin yakin, bahwa kita memang mampu! Kita memang sangat meyakinkan menjadi yang terbaik. Kita ini bangsa pemenang. “Kemenangan itu direncanakan,” sebut Menteri Arief Yahya mengutip kata-kata Sun Tzu, "The Art Of War" atau "Seni Perang Sunzi."

Sedangkan “C” ketiga adalah credibility. Kemenangan itu akan menaikkan kredibilitas atau kepercayaan public kepada bangsa ini. Ketika sudah credible, maka value-nya anak naik, yang berdampak terhadap bisnisnya.

Hadir dalam press conference akhir tahun 2016 dan sekaligus penyerahan pemenang WHAT 2016 antara lain, Ketua ASITA Asnawi Bahar, Ketua PHRI Haryadi Sukamdani, Ketua GIPI Didien Djunaedi, pemilik The Rhadana Hotel Bali Rainier Daulay, Sesmenpar Ukus Kuswara, Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Dadang Rizki M, Deputi Pengembangan Pemasaran Nusantara Esthy Riko Astuty, Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan 10 Top Destinasi Hiramsyah Sambudy Thaib, Sekda NTB, dan lainnya.

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya