Rhythm of The Spring Festival Jadi Ajang Promosi Wisata Indonesia

Festival yang menampilkan pertunjukan seni budaya dari banyak negara ini disiarkan berbagai stasiun televisi internasional.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 20 Jan 2017, 21:30 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 21:30 WIB
Rhythm of The Spring Festival
Festival yang menampilkan pertunjukan seni budaya dari banyak negara ini disiarkan berbagai stasiun televisi internasional.

Liputan6.com, Jakarta Wonderful Indonesia mendapat kehormatan tampil dalam program “Rhythm of The Spring Festival” yang diselenggarakan oleh stasiun televisi Nanning TV di Kota Nanning, Provinsi Guangxi, Tiongkok pada 9-12 Januari 2017 yang lalu. Festival yang menampilkan pertunjukan seni budaya dari banyak negara ini disiarkan di televisi lokal dalam rangka menyambut tahun baru Imlek.

Terkait hal itu, I Gde Pitana, Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (19/1/2017) mengatakan, acara “Rhythm of The Spring” yang sudah berusia 10 tahun menjadi spesial di tahun ini. Pasalnya ini menjadi momen pertama Wonderful Indonesia memperoleh kehormatan tampil bersama 10 negara ASEAN dan beberapa negara lain, seperti Australia, Selandia Baru, Hong Kong, Macau, dan Turkmenistan.

Dalam festival tersebut, Wonderful Indonesia menampilkan lagu berjudul “Bali Dao” yang dibawakan penyanyi Chia Suryani. Tak hanya itu, Indonesia juga mementaskan Tari Saman dari Aceh, Tari Piring Sumatera Barat, dan tari khas Papua.

Digelarnya festival ini menjadi penting bagi Indonesia sebagai upaya promosi yang efektif untuk menarik kunjungan wisatawan dari pasar “Greater China”, mengingat banyak stasiun televisi, baik lokal Tiongkok maupun internasional yang menyiarkan acara ini.
Indonesia sendiri tahun ini menetapkan target kunjungan sebanyak 15 juta wisman, yang 2.453.000 di antararanya berasal dari pasar Greater China.

Pitana menjelaskan, target pasar greater China yang dipatok Kemenpar adalah 2,45 juta wisman pada tahun ini, dan menempati urutan pertama dari lima pasar terbesar Indonesia. Lalu Singapura sebanyak 2,275 juta, urutan ketiga Eropa 2,198 juta. Sementara Menteri Arief menjadikan Eropa dan Amerika itu dalam satu cluster.

Di urutan keempat Australia dengan angka 1,816 juta, dan kelima Malaysia 1,772 juta. Kunjungan wisman dari greater China ini meningkat pesat dalam dua tahun terakhir ini. Pada tahun sebelumnya pasar China menempati urutan ke-4, setelah Singapura, Malalysia, dan Australia.

Pitana juga mengapresiasi upaya promosi WI secara kreatif di event internasional mancanegara seperti “Rhythm of The Spring Festival” lalu direlay oleh televisi ke seluruh dunia pada acara istimewa menyambut malam tahun baru Imlek 2017.

“Acara istimewa yang ditayangkan oleh jaringan televisi diseluruh Tiongkok dan mancanegara ini memberikan news value yang tinggi sehingga memberikan dampak meningkatnya minat kunjungan wisman pada musim liburan tahun baru Imlek Januari ini,” tandasnya

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya