Liputan6.com, Jakarta Organisasi filantropi Asia, Asia Philanthropy Circle (APC)Â meluncurkan laporan "Giving Guide" bagi para pegiat filantropi yang tertarik untuk memberikan dukungan bagi pendidikan di Indonesia, di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (5/12/2017). Laporan ini dapat menjadi panduan bagi para filantropi untuk mendefinisikan fokus strategi mereka dalam katalisasi dampak yang formatif bagi pendidikan di Indonesia. Panduan yang berjudul Catalysing Productive Livelihoods: A Guide to More Effective Educcation Reform Intervensions in Indonesia (Katalisasi Penghidupan Produktif: Panduan Intevensi Pendidikan melalui Jalur Akselerasi untuk Skala Besar dan Dampak Maksimal) ini menarik lebih dari 60 pemimpin dari 40 organisasi maupin korporasi di Indonesia. Dalam acara ini pun, semua pihak yang terlibat akan mengetahui lebih dalam isi laporan tersebut dan membahas langkah nyata dan potensi yang dapat dilakukan secara bersama-sama.
Laporan itu sendiri meneliti tentang sistem pendidikan di Indonesia. Di mana sistem pendidikan di Indonesia menjadi yang terbesar keempat di dunia. Indonesia memiliki 50 juta siswa, 2,6 juta pengajar, dan lebih dari 250.000 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia. Memiliki pendidikan yang lebih baik akan menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia internasional. Oleh karena itu, dibutuhkan perbaikan dalam sistem pendidikan di Indonesia sehingga mampu mendorong pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dan meningkatkan jumlah tenaga kerja siap pakai.
Baca Juga
Pegiat filantropi memiliki peranan penting dalam mendukung sistem pendidikan di Indonesia. Sebuah survei yang telah dilakukan mengatakan 64 persen filantropi percaya bahwa perbaikan terhadap kolaborasi dukungan bagi pendidikan di Indonesia masih bisa dilakukan dengan stakeholders lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kolaborasi dukungan demi tercapainya target populasi yang diinginkan. Salah satunya dengan mencari celah-celah kehidupan yang belum terpenuhi dan memperluas jangkauan demografis untuk memastikan dampak dari inisiatif mereka.
Advertisement
Victor Hartono selaku Ketua APC Cabang Indonesia sekaligus Presiden Direktur Djarum Foundation mengatakan peluncuran buku panduan ini bertujuan untuk membantu para filantropi agar fokus memberikan kontribusi di bidang pendidikan.
"Tujuan kami menerbitkan panduan ini adalah untuk memberikan panduan praktis yang dapat membantu para filantropi dan perusahaan yang ingin memfokuskan kontribusinya secara lebih efektif untuk bersama-sama turut serta memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Panduan ini membantu mereka memahami apa yang sedang dilakukan oleh para pegiat filantropi lainnya, memprioritaskan pekerjaan mereka di bidang yang menghasilkan dampak terbesar dan juga mengenal potensi untuk berkolaborasi dengan pegiat filantropi lainnya," ujar Victor.
Tujuan dari Giving Guide
APC menggandeng perusahaan konsultan Global McKinsey dan penasihat strategi AlphaBeta untuk memberikan dukungan dalam penggarapan panduan ini. Dukungan diberikan berupa analisis terhadap laporan tersebut. Philia Wibowo selaku presiden direktur McKinsey Indonesia mengatakan bahwa panduan ini memberikan informasi bagaimana agar kontribusi yang diberikan oleh para filantropis ini memiliki dampak yang luas dan nyata. Sehingga para pegiat filantropi dapat menjadi katalisis perubahan dalam sistem pendidikan di Indonesia
"Di Indonesia, bila setiap perusahaan mendonasikan 2 persen keuntungannya untuk pendidikan, hasilnya akan kurang lebih 5 persen dari total pengeluaran pemerintah untuk pendidikan. Kini, pemerintah dari banyak negara didorong untuk membantu mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik, namun mereka tidak harus melakukannya sendiri. Para pegiat filantropi dapat memainkan peran yang besar dengan tidak hanya melakukan dan menjalankan beberapa inisiatif namun untuk menjadi katalisis perubahan di seluruh sistem yang ada," kata Philia.
McKinsey sendiri melakukan penelitian dan merangkum hal-hal penting yang berguna bagi filantropi di Indonesia sehingga apa yang dilakukan para filantropi ini mampu memberikan pencerahan bagi pendidikan di Indonesia. McKinsey sendiri melakukan riset selama 16 minggu. Riset yang ia lakukan lebih kearah diskusi dengan 30 ahli, menyebarkan survey kepada lebih dari 40 filantropi aktif yang tertarik dengan dunia pendidikan di Indonesia, dan melibatkan lebih dari 50 orang dari berbagai korporasi dan NGO untuk memberikan kontribusi terkait ide program yang memberikan dampak besar. Sehingga buku ini sifatnya lebih kepada panduan, bukan hasil riset.
McKinsey membuat sebuah framework terkait prioritas kebutuhan akan pendidikan di Indonesia. Ada 3 aspek yang bisa digunakan untuk melihat apakah sebuah intervensi memberikan dampak atau tidak, yaitu equitable enrolment untuk melihat apakah seseorang bisa sekolah, student achievement untuk melihat apakah seseorang bisa belajar, dan productive livelihood untuk melihat apakah seseorang mampu memiliki kehidupan yang produktif. Semua aspek ini sangat penting untuk memberikan sistem pendidikan yang berdampak luas.
Â
Advertisement
Bersifat panduan, bukan hasil riset
Dalam buku panduan ini, juga ada 4 area besar yang memiliki potensi kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yakni kualitas guru, kepemimpinan di sekolah melalui kepala sekolah, pendidikan dan pengembangan anak usia dini, dan pendidikan kejuruan. Belinda Tanoto selaku anggota Asia Philanthropy Circle mengatakan bahwa panduan ini hanya langkah pertama bagi para filantropi untuk memberikan kontribusianya.
"Karena hanya dengan adanya panduan saja tidak cukup. Yang kita mau adalah bagaimana panduan ini bisa lebih fokus, supaya bisa lebih menciptakan ruang agar bisa saling belajar. Panduan ini menjadi langkah pertama untuk mengajak para filantropi dari perusahaan hingga organisasi bekerja sama memberikan kontribusi bagi pendidikan di Indonesia.," ujar Belinda.
Perbedaan panduan ini dengan riset yang sudah ada di bidang pendidikan adalah tujuanya. Di mana panduan ini difokuskan pada apa yang dilakukan para filantropi di Indonesia. Yang kedua, buku ini merupakan panduan yang berbasis hasil riset. Sehingga panduan ini bersifat praktis di mana para filantropi dapat dengan mudah memahami panduan ini perihal tantangan pendidikan di masa kini dan masa mendatang dan memahami lanskap pendidiak itu sendiri. Untuk mampu menggapai skala kontribusi yang lebih luas, APC memberikan panduan ini secara gratis kepada seluruh perusahaan, LSM, atau masyarakat yang memililki ketertarikan di bidang pendidikan. Anda pun bisa mengunduhnya di website resmi Asia Philanthropy Circle.