Liputan6.com, Yogyakarta Meski sempat dilanda krisis bersama Yunani di Uni Eropa, perekonomian Spanyol kembali bangkit dengan bantuan sektor pariwisata. Hal tersebut setidaknya diungkapkan Dubes RI untuk Spanyol, Yuli Mumpuni, di Forum Debriefing yang bertajuk "Membangun Kerangka Kemitraan Pembangunan Melalui Pengembangan Kerja Sama Bilateral, Regional dan Multilateral" di ruang Perpustakaan Mandiri Fisipol UGM, hari ini Senin (12/3/2018). Menurut Yuli, Spanyol memiliki keunggulan dan mampu menaikkan jumlah wisatawan dari sebelumnya hanya 4 juta wisman menjadi 11 juta wisman dalam tempo empat tahun. Pencapaian ini tidak lepas dari keberhasilan Walikota Madrid sebelumnya untuk memajukan sektor wisata.
“Bayangkan gereja digunakan menjadi hotel heritage, arstitektur dan panorama menjadi kekuatan pariwisata di sana,” kata Yuli.
Piawai Memajukan Pariwisata
Menurutnya Spanyol sangat paham dalam memajukan sektor pariwisata terutama dari unsur heritage. Terlebih di sana terdapat 45 site yang dilindungi oleh Unesco.
“Itu menjadi kekuatan mereka, di Indonesia hanya ada 6 site yang dilindungi Unesco,” ujarnya. Tidak hanya itu, walikota spanyol sebelumnya juga mengajak kerjasama dengan UMKM. UMKM diajak untuk berpartisipasi mendorong wisatawan untuk tertarik datang dengan membuat kebijakan membagikan voucher 100 euro kepada wisatawan untuk berbelanja.
“Walikota menerapkan shoping tourism, mulai warung kecil sampai besar berpartisipasi. Sudah menjadi kebijakan, semua sektor mendukung,” katanya.
Advertisement
Sebar Kuesioner
Tidak hanya itu untuk mengetahui kemauan wisatawan yang datang ke Spanyol pemerintahan waktu itu menyebar kuesioner terkait masukan dan tanggapan terhadap obyek wisata yang sudah dikunjungi. Sehingga dapat mengevaluasi setiap kekurangan program yang sudah dijalani.
“Kebijakan yang mereka buat betul betul customer driven,” ujarnya. Menariknya langkah itujuga membuat pemerintah provinsi melakukan kreativitas dan inovasi pariwisata masing-masing. Ia mencontohkan ada propinsi di Spanyol yang mengembangkan sektor ekowisata seperti memetik buah anggur secara langsung dan menawarkan lokasi untuk syuting film hollywood dengan kondisi alam yang memang menakjubkan dengan difasilitasi hotel dan resort.
“Kita membayangkan semua provinsi di Indonesia bisa melakukan hal yang sama. Namun kita tahu semua propinsi saat ini masih bergantung pada pemerintah pusat,” katanya.
Simak juga video menarik berikut ini: