Liputan6.com, Jakarta Kawasan Gunung Ijen masih ditutup untuk wisatawan. Penutupan ini terjadi setelah Ijen mengeluarkan gas beracun beberapa waktu lalu.
Sumpena, Kepala BKSDA Wilayah V Jawa Timur menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Jumat (23/3/2018) mengatakan, penutupan kawasan wisata Gunung Ijen sudah dilakukan sejak Kamis dini hari, sejak ada laporan dampak gas ke sejumlah warga Bondowoso yang tinggal di sekitar aliran Sungai Banyupait yang berada di kawasan Ijen.
Baca Juga
Sumpena mengatakan, penutupan pendakian ke Gunung Ijen untuk umum ini masih berlaku hingga hari ini hingga waktu yang belum ditentukan. Pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari tim Vulkanologi PVMBG Bandung yang akan melalukan penelitian di Kawah Ijen.
Advertisement
“Setelah ada hasil dari uji tersebut baru kita akan evaluasi kembali status penutupan pendakian, apakah akan diperpanjang atau sudah bisa dibuka,” ujar Sumpena.
Sumpena menjelaskan, fenomena sembulan ini merupakan rutin setiap tahun saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Tahun lalu, bualan juga muncul pada bulan Maret hingga Juni. Hal itu menyebabkan pendakian Gunung Ijen yang biasanya dibuka jam 01.00 dini hari baru dibuka pukul 03.00.
Wisatawan Tak Perlu Khawatir
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta agar wisatawan dan penambang belerang mematuhi apa yang telah diinstruksikan oleh pihak BKSDA. Pihaknya juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah, aparat kecamatan, dan puskesmas di Kawasan Ijen yang masuk Kabupaten Banyuwangi untuk siap menghadapi segala kemungkinan.
“Kita berharap fenomena alam ini bisa segera berakhir, karena ini sepertinya juga siklus tahunan Ijen. Selebihnya biar pihak yang berkompeten yang menangani,” kata Anas.
Kepada wisatawan, Anas mengatakan tidak perlu khawatir. Mengingat masih banyak destinasi wisata yang ada di Banyuwangi. Mulai dari pantai-pantainya, atraksi wisata, hingga wisata budaya Banyuwangi.
“Ijen masih bisa dinikmati, meski kita tidak harus mendaki mendekat ke kawahnya. Wisatawan masih bisa melihat Ijen dari kawasan desa yang ada di kaki Gunung Ijen,” kata Anas.
“Bagi wisatawan, masih banyak destinasi lain untuk dinikmati. Nikmati pula kuliner dan kekayaan seni-tradisi Banyuwangi,” imbuh Anas.
Advertisement
Semburan Gas Belerang
Sebelumnya, pada Rabu, 21 Maret malam, sebanyak 27 warga perkebunan Margahayu dan Watucapil, Bondowoso mengalami masalah kesehatan akibat menghirup gas yang diduga dibawa bersama aliran Sungai Banyupait. Gunung Ijen memang terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso.
“Malam itu juga, kami bersama jajaran terkait di Bondowoso langsung menijau lokasi yang diduga sumber adanya gas tersebut. Dari pantauan kami, gas sudah menghilang. Bahkan pagi harinya (Kamis pagi) petugas kami yang mendekati kawah untuk melihat kondisi juga menyatakan gas sudah hilang, meski masih ada bualan (letupan kecil) di kawah,” jelas Sumpena.