Menteri Pariwisata Angkat Bicara Soal Kebakaran Gili Lawa

Terbakarnya Gili Lawa membuat geram banyak orang. Pasalnya salah satu keindahan yang ada di Taman Nasional Komodo ini terbakar karena ulah tangan manusia.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 04 Agu 2018, 07:28 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2018, 07:28 WIB
[Bintang] Begini Indahnya Pesona Gili Lawa Sebelum Terbakar
Kebakaran di Gili Lawa dapat membuat orang langsung sedih ketika melihat beberapa foto keindahan Gili Lawa sebelum kebakaran ini. (Foto: Liputan6.com/Andi Jatmiko)

Liputan6.com, Jakarta Terbakarnya Gili Lawa membuat geram banyak orang. Pasalnya salah satu keindahan yang ada di Taman Nasional Komodo ini terbakar karena ulah tangan manusia. Kuat dugaan api yang membakar kawasan wisata ini disebabkan oleh kembang api yang dibawa wisatawan dari salah satu jasa penyedia pariwisata (open trip).

Terkait peristiwa yang terjadi Rabu malam (1/8/2018) tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya angkat bicara. Menurut informasi resmi yang diterima Liputan6.com, Arief Yahya mengungkapkan rasa prihatinnya.

“Jangan sampai kejadian serupa terjadi lagi,” ungkap Arief Yahya.

 

Jasa Open Trip Tidak Bisa Sembarangan

Taman Nasional Komodo Gili Lawa Kebakaran, Pelaku Diduga Wisatawan
Kebakaran hanguskan sekitar 10 hektar padang rumput sejumlah bukit yang berada di Gili Lawa, Taman Nasional Komod, NTT. Foto: Ist/Kriminologi.id

Lebih jauh dirinya mengimbau kepada semua pihak, terutama pada jasa  penyedia pariwisat, untuk lebih disiplin dalam memandu wisatawan.

“Ikuti aturan mainnya, di mana pun, di destinasi apapun, baik alam, budaya maupun buatan. Begitu juga wisatawannya, hormati aturan-aturan yang ada di destinasi wisata. Beritahu dan sosialisasikan kepada mereka sebelum berwisata,” kata Arief Yahya menambahkan.

Sementara itu, Balai Taman Nasional Komodo masih menyelidiki sebab terjadinya kebakaran, dan terus memonitoring dampak yang ditimbulkan atas peristiwa kebakaran tersebut. Untuk sementara hingga waktu yang belum ditentukan, Gili Lawa ditutup untuk umum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya