Kami Bangga, Mila Ayu Jadi Pendaki Perempuan Pertama yang Gapai Puncak Trikora

Mila Ayu Hariyanti, pendaki perempuan pemegang rekor MURI sebagai seven summiters perempuan tercepat akhirnya sukses menggapai puncak sejati Trikora.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 20 Agu 2018, 09:32 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2018, 09:32 WIB
Mila Ayu Hariyanti
Foto: Dok. Ekspedisi Kopi Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta Mila Ayu Hariyanti, pendaki perempuan pemegang rekor MURI sebagai seven summiters perempuan tercepat akhirnya sukses menggapai puncak sejati Trikora, Papua, pada ketinggian 4.750 meter di atas permukaan laut.

Bertepatan dengan Dirgahayu Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia, sekaligus dalam rangka Ekspedisi Kopi Nusantara yang digawangi Dewan Kopi Indonesia, Mila akhirnya mampu mengibarkan sang saka merah putih dan memperbaiki letak plakat puncak Trikora yang sebenarnya.

Menurut para pendaki profesional, banyak ekspedisi puncak Trikora dilakukan, namun hanya beberapa tim yang berhasil menggapai puncak Trikora yang sesungguhnya. Dengan kesuksesan tersebut, penanda puncak sejati Trikora semakin jelas, yaitu bendera merah putih yang dikukuhkan Mila Ayu Hariyanti pada puncak Trikora.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Pendaki Perempuan Pertama

Mila Ayu Hariyanti
Foto: Dok. Ekspedisi Kopi Nusantara.

Pencapaian luar biasa ini juga menjadikan Mila sebagai pendaki perempuan pertama yang mencapai puncak tertinggi Trikora. Januari 2018 silam, Mila juga telah menyelesaikan penndakian puncak Cartensz yang merupakan gunung tertinggi di Indonesia dengan tingkat kesulitan tinggi.

“Trikora jauh lebih sulit dibanding Carstensz, Trikora itu gunung tersulit nomor satu di Indonesia” ungkap Mila kepada Liputan6.com, Minggu (19/8/2018).

Lebih jauh Mila mengatakan, ekspedisi ini menjadi sangat sulit lantaran dirinya juga harus melakukan orientasi medan dengan bantuan Global Positioning System (GPS), belum terpasangnya fixed rope (berbeda dengan carstensz yang sudah terpasang fixed rope), beberapa jalur harus dilalui dengan teknik traverse (bergerak menyamping melalui tebing yang terjal) dan memasang alat pengaman diri, berjalan menyusuri igir-igir (ridge) yang curam sepanjang 5-6 km serta cuaca yang tidak menentu dan dapat berubah setiap saat di ketinggian di atas 4.000 meter.

 

Puncak Trikora

Mila Ayu Hariyanti
Foto: Dok. Ekspedisi Kopi Nusantara.

Trikora sendiri merupakan salah satu puncak tertinggi dari pegunungan Jayawijaya yang memiliki keindahan alam tersembunyi di dalamnya. Masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Lorentz yang merupakan situs warisan dunia UNESCO, akses menuju puncak Trikora dapat melalui wamena. Perjalanan darat menggunakan kendaraan berpenggerak empat roda dapat ditempuh lebih kurang 2 jam dari wamena menuju danau Habema.

Danau Habema merupakan danau tertinggi di Indonesia yang berada di ketinggian 3.200 meter di atas permukaan laut. Selepas danau Habema para pendaki akan memulai pendakian dengan berjalan menyusuri rawa-rawa yang jika diinjak bisa sedalam lutut hingga memasuki beberapa camp yang diapit bebatuan khas pegunungan jayawijaya.

 Ada beberapa tempat yang dapat dijadikan camp untuk mendirikan tenda sebagai tempat peristirahatan, Camp 1 yang berada di ketinggian 3.200 meter, Camp Rock Shelter atau biasa disebut Guha Somali di ketinggian 3.800 meter, dan Camp Lembah Gantung yang berada diketinggian 4.200 meter yang biasa dijadikan tempat terakhir mendirikan tenda sebelum melakukan pendakian menuju puncak Trikora.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya