6 Komunitas Sukarelawan yang Asyik untuk Asah Rasa Berbagi

Deretan gerakan yang dilakukan para sukarelawan dapat membuka mata banyak orang untuk berbagi. Intip rangkuman enam kelompok relawan yang bisa Anda ikuti berikut ini.

oleh Putu Elmira diperbarui 03 Nov 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2018, 10:00 WIB
6 Kelompok Sukarelawan yang Bangkitkan Rasa untuk Berbagi
Deretan gerakan yang dilakukan para sukarelawan dapat membuka mata banyak orang untuk berbagi. Intip rangkuman 6 kelompok sukarelawan berikut ini. (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Ada beragam cara berbagi kepada yang lebih membutuhkan. Namun terkadang, banyak orang tidak mengetahui wadah atau komunitas yang tepat untuk menyalurkannya. Nyatanya, saat ini terdapat deretan kelompok sukarelawan yang bergabung dan memiliki satu visi misi pada satu gerakan tertentu.

Komunitas sukarelawan di Indonesia khususnya berfokus pada berbagai aspek yang terkadang luput dari perhatian khalayak. Mulai dari pendidikan, kesehatan, kesejahteraan hidup, anak-anak, lingkungan, kelestarian alam, hingga peduli pada binatang.

Gerakan yang dijalankan setiap kelompok sukarelawan ini dapat membuka mata publik bahwa berbagi tidak melulu harus berupa materi, tetapi rasa peduli dan simpati. Ingin tergabung sebagai relawan? Yuk, simak rangkuman enam komunitas sukarelawan berikut.

1. Ketimbang Ngemis

Mengusung moto, Say No To Ngemis, Ketimbang Ngemis merupakan komunitas soaial yang dibentuk sekelompok anak muda pada 18 Juni 2015. Berdasarkan informasi yang dilansir melalui laman ketimbangngemisjakarta.org, Jumat, 2 November 2018, komunitas ini hadir untuk memberi apresiasi dan membantu para orangtua yang masih terus berusaha meski dalam keterbatasan fisik dan usia.

Para sosok mulia tersebut mencari nafkah untuk diri sendiri dan keluarga serta menolak mengemis. Ada pun deretan program yang dijalankan oleh komunitas Ketimbang Ngemis Jakarta dan bakti sosial lewat menyalurkan donasi setiap bulan.

Ketimbang Ngemis telah melakukan berbagai kegiatan. Mereka juga mengajak para sosok mulia untuk jalan-jalan ke mal, project umroh, campaign project dalam di Car Free Day, hingga berkumpul untuk menjalankan eksekusi bulanan.

2. Sahabat Indonesia Berbagi (SIGi)

Seperti dikutip dari sigimks.or.id, Sahabat Indonesia Berbagi merupakan gerakan independen, bebas tidak terikat oleh organisasi dan golongan manapun. Komunitas relawan ini memiliki visi menjadi gerakan sosial berbasis jaringan pertemanan di seluruh Indonesia yang ke depannya akan banyak adik atau sahabat yang kurang mampu di sekitar tempat tinggal yang jadi adik asuh dan akan dibantu semampu mereka.

Sahabat Indonesia Berbagi juga menjelaskan misi untuk menjalankan visi dan SIGi memiliki deretan program berbagi. Saat ini, SIGI tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki beberapa regional mulai dari SIGi regional Jabodetabek, Makassar, Medan, Bandung, Pekanbaru, Mamuju, Majene, Surabaya, dan Palu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Donasi Minim

Ilustrasi Uang Seribu Rupiah
Ilustrasi uang Rp 1000 (Liputan6.com/Putu Elmira)

3. Gerakan Seribu Sehari Indonesia

Gerakan Seribu Sehari Indonesia merupakan gerakan sedekah yang dimulai dari keinginan untuk mengajak bersedekah sedini mungkin. Adapun gerakan ini dapat dilakukan oleh siapapun, usia berapapun dengan menyisihkan setidaknya Rp 1.000 sehari.

Gerakan ini kerap membagikan berbagai informasi terkait program mereka melalui akun Facebook resmi. Salah satu program yang sempat diunggah pada 26 Oktober 2018 lalu adalah berisi agenda menabung (membagi nasi bungkus) gratis, berbagi sembako graris, silahturahmi bersama anak yatim/piati dhuafa, OTA (orangtua asuh) santunan anak yatim berprestasi di sekolah, sejada (sembako untuk janda dhuafa), serta Kajian GSSI.

4. Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi)

Koalisi Pemuda Hijau Indonesia berdiri pada 28 Oktober 2010 dan diresmikan pada 30 Oktober 2010 lewat deklarasi di Museum Bank Mandiri, Jakarta. Komunitas ketika awal terbentuk dilengkapi dengan 50 orang anggota tersebut diprakarsai oleh tiga mahasiswa yakni Yudithia (Universitas Indonesia), Lidwina Marcella (London School of Public Relation), dan Agusman Pranata (President University).

Dilansir dari kophi.or.id, Kophi menjadi wadah bagi anak muda yang ingin jadi bagian dari solusi masalah perubahan iklim hingga dapat bergerak melakukan tindakan secara kolektif dan berkelanjutan demi terciptanya lingkungan lestari. Selain Kophi Pusat, komunitasi ini juga tersebar di seluruh Indonesia seperti di Aceh, Sumut, Bengkulu, Sumsel, Babel, Lampung, Banten, Jabar, Yogya, Jateng, Jatim, Kalteng, Kaltim, Sulteng, Sulbar, Sulsel, dan NTT.

Peduli Kucing

Komunitas-Komunitas Sukarelawan
Kucing (Foto: AFP/Manan VATSYAYANA)

5. Peduli Kucing Pasar Jogja

Komunitas Peduli Kucing Pasar Jogja memberikan curahan dedikasinya untuk street feeding pada kucing-kucing liar dan sterilisasi kucing di pasar. Adapun kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2015.

Melalui akun Instagram @pedulikucingpasar, komunitas ini membagikan deretan unggahan kucing-kucing yang diberi makan, informasi kesehatan terutama steril, hingga potret-potret kucing yang dapat diadopsi.

6. Komunitas Jendela

Seperti dilansir dari laman komunitasjendela.org, Komunitas Jendela tercetus dari sekelompok anak muda Yogyakarta yang ingin melakukan sesuatu untuk sekeliling, khususnya anak-anak. Komunitas ini akhirnya fokus pada pendidikan alternatif anak lewat perpustakaan.

Dibentuk 12 Maret 2011, Komunitas Jendela memiliki visi menjadi komunitas berjiwa muda yang fokus berkarya dan berkontribusi pada pendidikan anak. Di laman resmi, Komunitas Jendela juga menyertakan cara donasi, bukti laporan donasi baik untuk buku juga keuangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya