2 Penyebab Putri Masako Sang Calon Ratu Jepang Alami Depresi Berkepanjangan

Selama bertahun-tahun, Putri Masako jarang tampil di hadapan publik karena depresi yang dialaminya. Namun, ia baru-baru ini menyampaikan curahan hati jelang penobatan suaminya, Putra Mahkota Naruhito.

oleh Henry Hens diperbarui 12 Des 2018, 13:15 WIB
Diterbitkan 12 Des 2018, 13:15 WIB
Putri Masako
Putri Masako dari Kekaisaran Jepang. (dok.Instagram @idol_royal/https://www.instagram.com/p/BrJqZirFuW4/Henry

Liputan6.com, Jakarta – Putri Masako segera menjadi permaisuri kekaisaran Jepang ketika suaminya, Putra Mahkota Naruhito, menggantikan kepemimpinan ayahnya, Kaisar Akihito. Pada April 2019 nanti, Kaisar Akihito akan turun takhta digantikan Naruhito karena faktor usia dan kesehatannya yang semakin menurun.

Masako kembali menjadi pusat perhatian karena dalam beberapa tahun terakhir ia menjalani perawatan akibat stres dan depresi. Namun diansir dari BBC, Minggu, 9 Desember 2018, pemilik nama lengkap Masako Owada ini mengatakan kesehatannya sudah mulai pulih dan mencoba untuk melakukan lebih banyak tugas kerajaan.

Dalam pernyataan yang bersamaan dengan ulang tahunnya yang ke-55 itu, Putri Masako menyampaikan sebuah komentar yang positif tentang masa depan Kekaisaran Jepang.

"Saya terkadang merasa khawatir tentang sejauh mana saya dapat melayani banyak orang. Namun saya akan berusaha melakukan yang terbaik agar bisa berkontribusi untuk kebahagiaan mereka (rakyat)," ujar Masako.

Putri Masako dan Pangeran Naruhito pertama kali bertemu dalam sebuah acara di Spanyol pada 1986. Masako yang menguasai sejumlah bahasa saat itu siap berkarier sebagai diplomat. Ia kabarnya sempat ragu saat diajak menikah oleh Naruhito.

Kariernya sebagai diplomat hanya berjalan singkat sebelum menikah dengan Naruhito pada 1993. Sang pangeran sempat berjanji akan melindungi sang istri dari berbagai tekanan sebagai anggota kekaisaran Jepang. Namun, Putri Masako banyak mengalami tekanan, terutama karena tradisi kekaisaran Jepang yang dikenal masih sangat kaku. 

Pengamat kerajaan menilai, penyebab sakitnya sang putri adalah kombinasi antara pembatasan politik dan tekanan untuk melahirkan pewaris laki-laki.  Sepert diketahui, Masako dan Naruhito mempunyai anak tunggal yaitu Aiko Princess Toshi, seorang wanita yang baru saja genap berusia 17 tahun.

Selama menjalani perawatan, Masako sempat lama tak muncul di hadapan publik.  Seiring kesehatannya yang semakin membaik, Putri Masako mulai sering tampil lagi di muka umum terutama menjelang penobatan suaminya sebagai Kaisar Jepang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya