Cerita Akhir Pekan: Mengulik Pemahaman tentang Busana Syariah

Hijrah yang menjelma jadi tren secara tak langsung memengaruhi tingkat eksistensi busana syariah.

oleh Asnida Riani diperbarui 16 Feb 2019, 08:30 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2019, 08:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi busana syariah. (dok. pexels.com/Liza Rahman/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Hijrah jadi kata yang familiar terdengar beberapa waktu belakangan. Seolah menjelma jadi gerakan berujung pada label tren. Geliatnya tentu memengaruhi sekian banyak aspek, termasuk di dunia fashion lewat bermunculannya rupa busana syariah.

Ustaz Solmed menjelaskan, busana syariah adalah busana yang sesuai dengan ketentuan agama. "Ada tiga standar yang harus dipenuhi, yaitu menutup aurat, tidak tembus pandang, dan jangan sempit sampai membentuk bagian tubuh," terangnya lewat pesan singkat pada Liputan6.comKamis, 14 Februari 2019.

Ia menambahkan, sebenarnya tidak ada standar warna tertentu untuk mengategorikan busana yang dikenakan termasuk syariah atau tidak. Pemilihan ini biasanya bergantung pada adat dan kebiasaan di tempat tertentu.

"Umumnya di Arab warna (pakai busana) hitam atau putih. Di Indonesia lebih warna-warni. Itu adat. Kebiasaan masyarakat setempat. Artinya, warna itu tidak masuk bagian dari SOP-nya," Ustaz Solmed menjabarkan.

Pengertian serupa juga diberikan komite Hijabers Community, Soraya Maya Safiera, di mana ia mengatakan, busana syariah adalah pakaian yang wujud dan penggunaannya mengacu pada Alquran dan Alhadis.

Hijaber Community sendiri merespon baik perkembangan usaha busana syariah di Indonesia. "Clothing line busana syariah mampu memfasilitasi umat Muslim yang ingin berhijrah dalam hal penampilan," ujar Soraya lewat pesan elektronik pada Liputan6.comKamis, 14 Februari 2019.

Kian tinggi minat publik dinilai Soraya juga bisa memberi peluang bagi masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam menggalakkan wirausaha di dalam negeri. Terbukti dengan bermunculannya label yang menjual busana syariah.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tetap Stylist Walau Pakai Busana Syariah

Ilustrasi
Ilustrasi busana syariah. (dok. pexels.com/Liza Rahman/Asnida Riani)

Anggapan busana syariah yang monoton nan membosankan seharusnya sudah ditinggal jauh-jauh. Dengan hadirnya ragam cloting line penjual pakaian sesuai ketentuan agama itu, para perempuan tetap bisa tampil stylist tanpa melalui perdebatan batin.

"Desain yang ditawarkan di pasar busana syariah sudah memiliki aneka ragam warna dan motif," kata Soraya. Opsi inilah yang jadi titik balik imej busana syariah yang juga bisa playful, tapi tetap tak melanggar aturan agama.

Tinggal melakukan padu-padan tepat, serta menambah aksesori yang pas, penampilan dengan memakai busana syariah pun tetap bisa menawan di banyak kesempatan. Ustaz Solmed menegaskan, padu-padan ini boleh saja dilakukan tanpa meninggalkan tiga standar yang tadi sudah disebutkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya