2 Desainer Indonesia Tampilkan Karya di Ajang Fashion Australia

Dua misi diemban lewat partisipasi dua desainer Indonesia, Novita Yunus dan Savira Lavinia, dalam ajang Fashions of Multicultural Australia, Jumat, 1 Maret 2019.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 03 Mar 2019, 14:30 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2019, 14:30 WIB
2 Desainer Indonesia Tampilkan Karya di Ajang Fesyen Australia
Karya Savira Lavinia yang berpartisipasi dalam ajang Fashions of Multicultural Australia, Jumat, 1 Maret 2019. (dok. KJRI Sidney/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Dua desainer dari Indonesia, masing-masing Novita Yunus dan Savira Lavinia, telah berpartisipasi dalam ajang Fashions of Multicultural Australia (FOMA) yang berlangsung pada Jumat malam, 1 Maret 2019, di The Cutaway, Barangaroo, Sydney, Australia.

Partisipasi kedua perancang busana tersebut atas dukungan KJRI Sydney, ITPC, dan Wonderful Indonesia. Kehadiran keduanya dalam ajang fashion Australia ini merupakan bagian dari upaya penetrasi pasar fashion Australia yang meningkat pesat.

Setiap tahun, industri fashion menyumbangkan 12 miliar dolar Australia untuk perekonomian Australia, dan memberi lapangan pekerjaan bagi lebih dari 220.000 warga Australia.

Ada dua misi utama menghadirkan kedua perancang tersebut. Pertama, untuk menampilkan brand produk-produk yang dihasilkan para perancangan di Tanah Air kepada pasar Australia.

"Kedua, karena ajang fashion ini mengenai multikultur, kita juga ingin menunjukkan keberagaman budaya Indonesia yang terpatri dalam produk-produk yang dihasilkan para desainer Indonesia," kata Konsul Jenderal Republik Indonesia Sydney, Heru Hartanto Subolo, dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Sabtu, 2 Maret 2019.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 Desainer Indonesia Tampilkan Karya di Ajang Fesyen Australia
Karya Novita Yunus dari Batik Chic tampil di ajang Fashions of Multicultural Australia, Jumat, 1 Maret 2019. (dok. KJRI Sidney/Dinny Mutiah)

Novita “Batik Chic” dan Savira “SavLavin” diketahui merupakan alumni program kursus singkat kesiapan bisnis internasional untuk sektor tekstil dan fesyen di Australia yang diselenggarakan oleh Australia Awards.

Disaksikan lebih dari 1000 orang tamu undangan, Savira menampilkan 10 jenis rancangan busana yang mengusung tema Jakarta dalam fashion show malam itu. Sementara, Novita menampilkan 10 jenis rancangan busana dengan tema Batik Tuban.

Selain kedua perancang dari Indonesia tersebut, turut memeriahkan catwalk di Barangaroo pada malam tersebut adalah para perancang dari negara-negara seperti Rusia, Chile, Korea Selatan, dan Pakistan.

Penyelenggaraan FOMA pada tahun ini merupakan yang pertama kalinya, diinisiasi oleh Gandhi Creations Pty Ltd, didukung oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, dan Yayasan Australia Korea. Penyelenggara FOMA berkolaborasi dengan perwakilan-perwakilan asing di Australia, termasuk Konsulat Jenderal RI di Sydney.

FOMA bertujuan tidak saja untuk mempromosikan fashion, tetapi juga untuk mempromosikan keberagaman budaya dan mendorong peluang-peluang bisnis antara komunitas industri fashion.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya