8 Wisata Jogja Terbaru, dari Alam yang Indah Hingga Kota Sarat Budaya

Liputan6.com, Jakarta Seperti namanya, Jogja merupakan destinasi yang begitu istimewa dan menyimpan daya tarik tersendiri. Jogja memiliki pesona yang tak pernah luntur sepanjang waktu. Wisatawan lokal maupun mancanegara tak pernah berhenti menyambangi kota ini.

Tak cuma kaya akan tradisi dan budaya, Jogja juga memiliki sejuta keindahan dari tempat-timpat wisatanya. Jogja memiliki lokasi wisata yang beragam. Mulai dari pantai, pegunungan, desa, hingga kota semua sudah terpaket lengkap di Jogja.

Dengan potensi wisatanya yang begitu luas, Jogja terus melahirkan destinasi wisata jogja terbaru. Dalam kurun waktu dua tahun ini saja, sudah banyak bermumculan destinasi wisata Jogja terbaru.

Menariknya lagi, tempat-tempat wisata Jogja terbaru ini langsung diserbu para wisatawan. Tak ayal wisata Jogja terbaru ini menjadi tempat hits di wilayah Jogja. Nah, apa saja wisata Jogja terbaru yang muncul saat ini?

Berikut wisata Jogja terbaru yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (21/3/2019).

Merapi Park berlokasi di Jalan Kaliurang KM 23, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Destinasi wisata ini masih terbilang baru karena baru dibuka sejak 25 Juni 2017.

Tempat wisata Jogja terbaru ini menghadirkan 12 landmarks dunia seperti menara Eiffel, Menara Pisa, Big Ben, Kincir angin khas Belanda dan masih banyak lagi. Kamu bisa berfoto-foto di sini dengan latar belakang berbagai landmark dari seluruh dunia.

Tempat ini sebenarnya sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Namun, baru-baru ini lava bantal kembali menyita perhatian warga. Lava Bantal terbentuk karena lahar yang keluar dari gunung api bawah laut.

Lahar panas yang berkontak langsung dengan air dingin menyebabkan mineralnya mengalami pembekuan yang membentuk geometri mirip tumpukan bantal.

Sederet batuan berbentuk seperti bantal yang di tengahnya mengalir sungai menjadi destinasi alam yang unik di kota ini.

Kebun bunga yang satu ini terletak di Dusun Tegalsari, Srigading, Sanden, Bantul. Di kebun seluas 600 meter persegi ini pengunjung bisa menikmati keindahan bunga Celosia pagoda atau yang biasa disebut dengan bunga kertas. Tiket masuknya sendiri tergolong cukup murah, yakni hanya Rp 5 ribu per orang.

Kebun Bunga ini menawarkan spot foto dengan hamparan bunga yang luas dengan suasananya yang segar dan asri. Tak hanya itu, disini disediakan pula properti yang akan mendukung kegiatan berfoto seperti payung dan caping warna-warni.

Disini pengunjung juga bisa mendapatkan bibit bunga celosia, bunga matahari dan bibit bunga lain dengan harga yang cukup terjangkau. Jadi tak perlu khawatir jika tak bisa move on dari keindahan kebun bunga ini karena Anda dapat mencoba menanam bunga-bunga ini di rumah.

Watu Giring merupakan sekumpulan bebatuan alam yang diambil dengan dipotong-potong di suatu tempat oleh para penambang batu alam hingga akhirnya membentuk seperti anak tangga yang memberi kesan mirip sepeeti heritage megalitikum.

Tempat wisata ini masih tergolong baru dan diperkenalkan oleh masyarakat Semanu, Gunungkidul. Seketika tempat wisata Jogja terbaru ini mendapat cukup banayk perhatian di Instagram.

Glamping Delano berlokasi di Perbukitan Menoreh yang membentang di wilayah Kulon Progo, Purworejo, dan sebagian Kabupaten Magelang. Di sini pengunjung bisa melihat indahnya Candi Borobudur dari ketinggian bak negeri atas awan.

Destinasi bernama Glamping Delano menawarkan kenikmatan suasana hutan pinus yang segar, dan kesejukan khas pegunungan. Tempat ini juga cocok untuk berfoto dengan hasil yang Instagramable.

Tak perlu jauh-jauh ke Los Angeles untuk melihat suasana hollywood. Jogja ternyata memiliki mini hollywoodnya sendiri yang bernama Gamplong Studio Alam.

Berjarak hanya sekitar 16 kilometer dari Titik Nol Yogyakarta,Gamplong Studio Alam ialah sebuah destinasi wisata terbaru di Jogja.

Julukan Mini Hollywood ini bukan tanpa alasan, karena Gamplong Studio i merupakan lokasi yang dijadikan syuting film terbaru besutan Hanung Bramantyo, Sultan Agung The Untold Love Story. Mengambil setting abad ke-16 dan 17, lahan yang semula tanah kas milik desa disulap jadi kawasan Indonesia abad ke-16.

Di dalam, Gamplong Studi Alam terdapat sebuah kereta kuda, gerbang replika benteng Batavia, replika bangunan di kampung Pecinan dan bangunan lainnya.

Gumuk pasir memang sudah terkenal beberapa waktu ini karena hamparan pasirnya yang indah bak gurun di Afrika. Disini juga terdapat beberapa atraksi yang dapat di coba oleh wisatawan seperti sand boarding.

Yang terbaru, gumuk pasir juga di tanami dengan berbagai macam bunga untuk memperindah suasana. Ada beberapa jenis bunga yang ditanam di gumuk pasir ini, salah satunya adalah bunga matahari.

Titik Nol memang sudah lama ada dan memiliki nilai historis yang cukup penting. Titik Nol Jogja berada di lintasan antara alun-alun utara hingga Ngejaman di ujung selatan Malioboro.

Tempat ini biasa digunakan para wisatawan yang berkunjung untuk menyaksikan berbagai pentas seni yang diselenggarakan oleh berbagai pihak, seperti komunitas mahasiswa di kampus, komunitas tertentu yang tak berhubungan dengan kampus, bahkan program pemerintah jika bertepatan dengan hari raya.

Saat ini lokasi titik nol sudah ditata sedemikian rupa agar lebih nyaman untuk dikunjungi wisatawan. Jajaran kursi dan gemerlap lampu dipasang di sepanjang trotoar titik nol membuat pengunjung lebih nyaman menikmati suasana kota Jogja.