Serba-serbi Kurta, Pakaian Lelaki Asia Selatan Pesaing Baju Koko

Meski populer disebut kurta Pakistan, sebenarnya pakaian itu dikenakan lelaki dari Asia Selatan hingga Persia.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 17 Mei 2019, 15:03 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2019, 15:03 WIB
Warga Pakistan Belanja Kebutuhan Ramadan
Seorang pria seusai membeli stok makanan di supermarket yang dikelola pemerintah Pakistan di Islamabad, Rabu (16/5). Warga berbelanja untuk memenuhi kebutuhan menyambut Puasa Ramadan yang dimulai pada Kamis (17/5). (AP/Anjum Naveed)

Liputan6.com, Jakarta - Google Indonesia mengungkapkan, pencarian orang dalam kategori pakaian saat Ramadan meningkat kurang lebih 40 persen dari hari-hari biasa. Salah satu kata kunci yang paling banyak dicari adalah kurta Pakistan.

"Baju tradisional yang dipakai laki-laki yang tak hanya di Pakistan ini populer sejak Ramadan tahun kemarin. Trennya juga meningkat di Ramadan ini," kata Ariyani Dwijayanti, Google Indonesia Insight Specialist, Rabu, 15 Mei 2019.

Apakah kurta itu? Dilansir dari laman culturalindia.net, kurta merupakan semacam kemeja panjang longgar, dengan panjang bisa menjuntai hingga melewati lutut atau bisa di atas lutut penggunanya.

Tak salah menyebut pakaian ini pakaian lelaki, tetapi belakangan semakin banyak perempuan yang juga mengenakannya. Meski di Indonesia banyak yang mengasosiasikan kurta dengan pakaian lelaki Pakistan, baju tersebut nyatanya juga dikenakan lelaki di kawasan Asia Selatan, termasuk India.

Kurta di India bisa dipasangkan dengan churidar -semacam celana pas badan- maupun salwar yang berbentuk seperti celana Aladdin. Tapi saat ini, semakin banyak orang muda mengenakan kurta dengan bawahan jins.

Kurta juga fleksibel digunakan, bisa untuk acara formal maupun informal. Di tempat asalnya, para lelaki bahkan mengenakan kurta saat bekerja. Tetapi, banyak pula yang menggunakan piyama kurta untuk tidur.

Ciri khas kurta terletak pada bentuk lengan bajunya yang tidak menyempit seperti kebanyakan kemeja gaya Barat, tetapi longgar dan lurus hingga ke pergelangan tangan. Tidak ada kancing yang memungkinkan gerak pengguna lebih leluasa.

Kurta tradisional tidak berkerah dan belahannya biasanya terpusat di dada. Tetapi, kurta modern bertransformasi dengan mengenakan kerah tegak yang disebut kerah Nehru.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Akar Kurta

Kurta
Kurta. (dok. AFP PHOTO/Indranil MUKHERJEE)

Anak benua India menjadi tempat kelahiran busana tradisional populer ini. Kata kurta berasal dari bahasa Urdu, dan juga mendapatkannya dari Sansekerta, yakni kuratu atau kurtaka.

Di Persia, kurta berarti kemeja tanpa kerah dan faktanya memang tanpa kerah walau beberapa varian menggunakannya. Pakaian ini umum digunakan di sejumlah negara seperti Nepal, Pakistan, Afghanistan, dan Sri Lanka.

Kain untuk kurta juga beragam, seperti katun, sutra, voile, jute, khadi, dan kota. Karena menjadi bagian dari pakaian etnik, terdapat bermacam-macam kurta tergantung desain dan kain yang digunakan.

Selama musim panas, kurta yang terbuat dari sutra dan katun adalah yang terfavorit. Sementara, pada musim dingin, orang-orang memburu kurta dengan bahan yang lebih tebal seperti wol, katun Khadi, atau handspun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya