Intip Desain Masjid Al Safar, Masjid Unik Karya Ridwan Kamil di Rest Area KM 88

Ini dia tampilan Masjid Al Safar yang dikatakan mirip iluminati.

oleh Putu Elmira diperbarui 02 Jun 2019, 03:05 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2019, 03:05 WIB
[Fimela] Ridwan Kamil
Pemain film Dilan 1991 berkunjung kerumah Dinas Ridwan Kamil (Adrian Putra/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tak hanya terkenal dengan kariernya di dunia politik, tapi juga di dunia arsitektur.  Sebelum menjadi Gubernur, ia sudah berkarier sebagai seorang arsitek yang berprestasi.

Berbagai desain masjid telah dirancang Kang Emil, panggilan akrabnya. Ia pun mendesain masjid merupakan bentuk dakwahnya sebagai arsitek.

Beberapa masjid berbentuk unik telah ia desain bersama firma arsitek Urbane Indonesia. Sebut saja Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Irsyad, Madsjid Raya Asmaul Husna Gading Serpong, dan Masjid Al Safar 88 Tol Cipularang.

Baru-baru ini, sebuah cuitan di Twitter akun @Surgabidadari3, "Inilah masjid yang dirancang oleh RK. Penuh dengan pesan iluminati. Jangan salah. Ini kebetulan, lho" diunggah Kamis, 30 Mei 2019.

Cuitan tersebut sontak mengundang lebih dari tiga ribu retweet dan lebih dari lima ribu likes. Banyak orang yang pro kontra dengan desain masjid tersebut.

Tak ingin diam, ia pun memberikan klarifikasi melalui akun instagramnya @ridwankamil. "Saya ingin menyumbangkan kemajuan seni dan arsitektur Islam. Estetika Islam sangat kuat di geometri. Maka dari itu desain masjid selalu berusaha baru dan geometri berbeda," potongan caption Ridwan Kamil, Jumat, 31 Mei 2019.

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini :

Desain Masjid Al Safar

Masjid Al Safar
Masjid Al Safar di Tol Cipularang KM 88 yang di desain Ridwan Kamil (dok. Instagram @ridwankamil/https://www.instagram.com/p/BUQ2sQvj-Xi/Fairuz Fidlzah)

"Masjid Al Safar, di rest area Tol Cipularang km 88 arah Jakarta sudah selesai dan bisa dimanfaatkan. Silakan dimakmurkan. Karya desain saya dan firma @urbane.indonesia tahun 2012 namun baru bisa beres sekarang. Semoga bermanfaat. Hatur Nuhun." tulisnya pada caption yang diunggah 19 Mei 2017.

Dari luar, desain masjid ini memang tak biasa. Ridwan Kamil dalam caption menuliskan bahwa desain masjid terinspirasi dari teknik lipatan origami. Hasilnya berupa lekukan dan ruang berbentuk segitiga.

Dilansir dari berbagai sumber, masjid ini memiliki luas 900 meter persegi. Masjid terbesar di rest area ini bahkan bisa menampung hingga 1200 jamaah sekaligus.

Dari luar, masjid ini berbentuk asimetri dengan cat warna abu-abu. Terlihat sangat modern dan futuristik. Masuk ke bagian dalam, Anda akan disuguhi dengan ruangan besar warna putih dengan aksen warna emas. Sangat minimalis.

Desain masjid yang dikatakan mirip dengan Ikat Sunda itu ternyata ramah lingkungan. Anda bisa di dalam bagian depan, atapnya terbuat dari kaca. Terdapat banyak jendela berbentuk persegi kecil tersebar di bagian atap. Sinar matahari bebas masuk agar mengurangi penggunaan listrik di siang hari.

Tak biasa, hiasan kaligrafi berada mengelilingi tembok masjid bagian bawah berwarna emas. Di dalamnya pun tak ada satu pun tiang. Lampu-lampu terlihat menghias bagian tembok terlihat sangat cantik ketika menyala.

Terdapat dua lantai yang dipakai untuk shalat. Lantai pertama untuk shalat laki-laki, lantai kedua untuk shalat perempuan. Uniknya, menuju lantai dua terdapat jalan menanjak yang bukan berupa tangga.

 

Masuk Nominasi

Masjid Al Safar
Masjid Al Safar di Tol Cipularang KM 88 (dok. Instagram @ridwankamil/https://www.instagram.com/p/BUQ2sQvj-Xi/Fairuz Fildzah)

Melalui Instagram, Ridwan mengunggah screen capture mengenai nominasi dari desain Masjid Al Safar. Dilansir dari laman Urbane Indonesia, tertulis Masjid Raya Sumatera Utara, Masjid Al Irsyad, dan Masjid Al Safar mendapatkan nominasi dari Abdullatif Al Fozan Award for Mosque Architecture.

Penghargaan Al Fozan untuk Arsitektur Masjid sebuah lembaga non-profit dari Arab Saudi. Tujuannya ialah membahas ide-ide baru untuk desain masjid di seluruh dunia dan mendorong inovasi dalam perencanaan, desain, dan teknologi yang dapat membentuk identitas arsitektur masjid di abad ke-21.(Fairuz Fildzah)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya