Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan akan kembali menggelar Festival Sriwijaya. Rencananya, kegiatan dipusatkan di area Benteng Kuto Besak, Palembang, 16-23 Juni mendatang. Event ini akan menjadi atraksi yang meriah setelah Lebaran. Karena, menghadirkan beragam budaya.
Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Festival Sriwijaya merupakan satu di antara festival terbesar yang dilaksanakan di Indonesia. Kegiatan ini akan mempergelarkan berbagai macam kebudayaan bertaraf nasional dan internasional yang pasti wah.
“Memasuki pelaksanaannya yang ke-28, Festival Sriwijaya akan didukung oleh seluruh kabupaten/ kota se-Sumatera Selatan. Semua akan ambil bagian dalam gelaran budaya dalam bentuk tarian, drama musikal, lagu daerah, dan lain-lain,” ujarnya, Selasa (4/5).
Advertisement
Menurut Rizki, panitia bahkan mengundang beberapa provinsi lain dan perwakilan negara. Karena itu, ia yakin Festival Sriwijaya 2019 bakal berlangsung lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia berharap kunjungan wisatawan pun dapat terdongkrak oleh event ini.
Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung menambahkan, Festival Sriwijaya sarat dengan nuansa sejarah. Namun demikian, setiap pertunjukan yang ditampilkan bakal dikemas lebih artistik dan menarik. Tentu saja memperhitungkan faktor hiburan sehinga pengunjung tidak merasa bosan.
“Festival Sriwijaya akan mengingatkan masyarakat dan mengenalkan pada pengunjung bahwa dahulu di Sumatera Selatan terdapat kerajaan besar yang pernah berjaya pada masanya. Yaitu kerajaan Sriwijaya,” jelasnya.
Terlepas dari event tersebut, Sumatera Selatan natanya memiliki destinasi-destinasi yang layak dikunjungi. Selain Benteng Kuto Besak yang dijadikan lokasi Festival Sriwijaya, Sumsel juga memiliki destinasi religi Museum Al Quran Al Akbar raksasa. Ada pula Jembatan Merah, Jakabaring Sport City, dan lain-lain.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, ada banyak warna budaya yang bakal ditampilkan dalam perhelatan Festival Sriwijaya. Event ini juga akan mengekplorasi berbagai sisi kegiatan melalui Forum Group Discussion (FGD).
“Dengan karakternya, festival ini akan menaikan branding dan kunjungan wisatawan ke Sumatera Selatan. Selain atraksi dan amenitas, Sumsel juga didukung dengan aksesibilitas yang sangat baik,” kata mantan Dirut Telkom tersebut.
Menteri Pariwisata Asia Afrika terbaik ini menuturkan, khusus acara FGD akan digelar dengan beberapa tema. Antara lain ‘Strategi Pemasaran Karya Seni’, ‘Teater Tradisi’, serta ‘Manajemen Seni dan Sanggar’.
(*)