Liputan6.com, Jakarta - Industri fesyen menuntut kreativitas. Tak jarang, panggung runway diisi deretan busana yang membuat orang terpana lantaran keunikan dan keanehannya. Termasuk yang satu ini, gaun balon rancangan seorang mahasiswa kampus Central Saint Martin.
Dilansir dari laman Harper's Bazaar, Fredrik Tjaenrandsen, seorang mahasiswa Norwegia, membuat koleksi busana yang belum pernah dibuat sebelumnya. Ia mempresentasikan balon yang berubah jadi gaun pada gelaran tahunan BA Fashion Show.
Advertisement
Baca Juga
Balon raksasa warna-warni segera bertransformasi menjadi gaun karet dan busana two pieces, atasan dan rok. Video-video yang menampilkan transformasi itu bertebaran di Instagram dan membuat banyak orang terpesona.
Salah satunya adalah gaun balon berwarna ungu. Model perempuan bernama Stephanie Coop awalnya hanya mengenakan balon menggembung yang menutupi hingga di atas paha dan memadukannya dengan sepatu tali berbahan sama. Hanya dengan melepas penutup, balon tersebut segera berubah menjadi rok.
Desain avant-garde Tjaerandsen tersebut berhasil membawa pulang L’Oréal Professionnel Young Talent Award, pada Kamis malam, 30 Mei 2019. Penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang bisa didapat mahasiswa desain Central Saint Martins.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagaimana Gaun Balon Bekerja?
Dalam sebuah interview dengan Love Magazine, Tjaerandsen menjelaskan bagaimana gaun balon yang bisa kempis itu bekerja. Kuncinya ternyata pada konstruksi sistem tekanan udara yang memungkinkan penggunanya mengontrol aliran udara.
"Kapan pun penggunanya ingin mengempiskannya, mereka tinggal membuka kait yang berada di dalam untuk melepaskan bagian menggelembungnya dan kemudian keluar dari gelembung yang sudah kempis," katanya.
Hal itu pula yang ditunjukkan para model ketika berjalan di runway. Pada akhir pertunjukan, desainer berpose dengan gayanya selama menerima penghargaan.
Advertisement