Liputan6.com, Jakarta - Pada sebuah video berdurasi satu menit di jagat maya, terlihat dua bocah lelaki menghancurkan makanan yang dijual dengan meremas kue dan roti di rak. Sambil melakukan perbuatan tak terpuji tersebut, mereka cekikian di sebuah toko serba ada dipercaya berlokasi di Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia.
Salah satu dari mereka juga terlihat mengacaukan penataan dengan memindahkan beberapa barang ke tempat tak seharusnya. Perbuatan keduanya kian menjadi ketika membuka semangkuk salad, bahkan kemasan botol teh susu yang diminum lebih dulu sebelum dikembalikan ke tempat semula.
Advertisement
Baca Juga
Rekam gambar yang semula diunggah di Instagram Story salah satu akun ini langsung viral dan meluas ke Twitter dan Facebook. Warganet pun tak menutupi kekesalan mereka atas kelakukan dua bocah lelaki tersebut.
"Saya benar-benar tak tahu harus berbicara apa. Ini sudah melampaui kebodohan paling bodoh," tulis salah satu warganet. Beberapa di antaranya mengaku gagal paham maksud dua orang tersebut melakukan hal dinilai sangat tak terpuji tersebut.
Sisanya bahkan lebih serius dengan menganjurkan melibatkan polisi dalam tuduhan perusakan makanan tersebut. "Tindakan mereka ini harusnya sudah bisa dikategorikan melanggar hukum. Coba saja libatkan (polisi), biar tahu rasa," komentar seorang netter.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengakuan Pelaku
Tak lama setelah video tersebut viral, salah seorang bocah lelaki di rekam gamber tersebut mengunggah penjelasan atas perbuatannya. Di sana, ia mengklaim telah membayar semua barang yang diremas dan dibuka.
Tapi, salah seorang netizen mengaku teman dari seorang teman yang bekerja di toko tersebut mengatakan bahwa sang bocah berbohong. "Teman dari teman saya yang merupakan karyawan toko itu membersihkan kekacauan mereka," tulisnya.
Pihak toko serba ada, melansir dari Says, Sabtu (22/6/2019), belum bisa berbicara banyak tentang kejadian tersebut, lantaran masih dalam penyelidikan. Mereka hanya berterima kasih pada kekhawatiran publik.
"Terma kasih banyak atas dukungan yang diberikan dan kami meminta semua sabar selama kami berusaha mencari kebenaran kejadian ini," ungkap pihak toko.
Advertisement