Arab Saudi Kebanjiran Turis Usai Kebijakan Visa Diubah

Dalam sepuluh hari pertama pemberlakuan visa turis, Arab Saudi kedatangan 10 ribu wisatawan.

oleh Komarudin diperbarui 11 Okt 2019, 18:04 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2019, 18:04 WIB
Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi kedatangan 24 ribu wisatawan dalam 10 hari setelah mengeluarkan visa turis untuk pertama kalinya. Arab Saudi mengumumkan pada 27 September akan menawarkan visa turis, kerajaan membuka bagi wisatawan sebagai bagian dari upaya untuk mendiversifikasi ekonominya agar tak tergantung minyak.

"Dalam 10 hari, sekitar 24 ribu orang memasuki Arab Saudi dengan visa turis," lapor televisi pemerintah, baru-baru ini dikutip dari Asiaone dari AFP, Jumat (11/10/2019).

Sampai 27 September, negara ultra-konservatif mengeluarkan visa untuk peziarah muslim, pekerja asing, dan baru-baru ini untuk penonton acara olahraga atau budaya. Untuk mendorong kedatangan wisatawan, pihak berwenang mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan pasangan asing yang belum menikah untuk menyewa kamar hotel bersama.

Pariwisata Kickstarting adalah salah satu pusat dari program reformasi Visi 2030 Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) untuk mempersiapkan ekonomi terbesar di dunia Arab untuk era pasca-minyak.

Warga negara dari 49 negara sekarang memenuhi syarat untuk mendapatkan visa atau visa online pada saat kedatangan, termasuk Amerika Serikat, Australia, beberapa negara Eropa, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, China, dan Kazakhstan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lokasi Wisata Utama

Laut Merah Arab Saudi
Instruktur selam Arab Saudi, Nouf Alosaimi bersama instruktur selam Mesir, Tamer Nasr menjelajahi pulau berpasir di Laut Merah, dekat King Abdullah Economic City. (AP Photo/Amr Nabil)

Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan serangkaian proyek besar senilai ratusan miliar dolar, termasuk membangun sebuah kota mega futuristik di pantai Laut Merah utara.

Proyek besar-besaran itu juga meliputi Al-Ula, kawasan bekas reruntuhan pra-Islan dan sisa-sisa arkeologi lainnya. Tempat Situs Warisan Dunia UNESCO pertama kerajaan, Midain Saleh, yang dibangun lebih dari 2 ribu tahun lalu.

Selain itu, ada Creater Al-Wahbah yang berada di timur laut kota Jeddah di Laut Merah. Tempat itu merupakan sisa dari aktivitas vulkanik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya