Tak Perlu Malu Beli Barang Mewah Preloved

Barang preloved alias bekas pakai nilainya tak selalu turun.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Des 2019, 04:02 WIB
Diterbitkan 27 Des 2019, 04:02 WIB
Tak Perlu Malu Beli Barang Mewah Preloved
Ilustrasi barang mewah preloved. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Merek ternama alias branded kerap jadi alasan para pembeli, khususnya kaum perempuan, terdorong membelinya. Namun, harga barang mewah yang selangit seringkali menghalangi niat tersebut.

Namun, banyak jalan menuju Roma, begitu pula dengan cara memiliki barang-barang mewah keluaran brand ternama. Selain membeli baru, membeli barang preloved alias bekas juga bisa dijajaki.

Namun, banyak orang yang malu mengakui membeli barang preloved. Padahal, ada nilai lebih ketika seseorang membeli dengan cara demikian. 

Menurut Sabrina Joseph, pemilik toko barang preloved HuntStreet, membeli barang preloved sama dengan menyelamatkan lingkungan. Pasalnya, siklus hidup barang mewah tersebut menjadi lebih panjang.

"Kita justru harus bangga karena bantu agar barang tidak langsung dibuang di landfill," ujar Sabrina di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Membeli barang preloved juga semestinya tidak lagi dianggap tabu. Selain membantu bumi, kemungkinan Anda mendapatkan barang yang unik dan jarang ditemukan di tempat lain semakin besar.

"Dari 2015 sampai sekarang, (HuntStreet) growing a little bit. Awalnya memang agak sulit, tapi sekarang jual dan beli barang bekas bukan lagi hal tabu," kata dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Salah Beli hingga Barang dari Mantan

Tak Perlu Malu Beli Barang Mewah Preloved
Ilustrasi barang mewah preloved. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Sabrina mengungkapkan tak semua barang preloved yang dititipkan untuk dijual adalah barang bekas pakai. Banyak pula barang baru yang bisa didapatkan di sana.

"Mereka salah beli atau setelah beli, mereka nggak mau pakai. Daripada sayang disimpan saja, mending dijual lagi," kata dia.

Selain itu, di antara barang-barang preloved juga terdapat barang-barang pemberian mantan. Menurut Sabrina, menjual barang kenangan itu menjadi salah satu cara seseorang move on. Kebanyakan barang pemberian itu dalam kondisi terawat.

Tak heran bila banyak barang yang dijualnya, terutama tas, masih dikategorikan dalam kondisi sangat baik. Harga yang ditawarkan juga tak jauh berbeda dengan barang baru yang dijual di toko.

"Yang pasti kita nggak pernah beli dari toko," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya