Cerita Bocah 8 Tahun Lanjutkan Bisnis Kwetiau Neneknya

Meski tubuhnya kecil, gadis berusia 8 tahun ini terlihat sangat lihat menyajikan sepiring kwetiau.

oleh Putu Elmira diperbarui 04 Jan 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2020, 22:00 WIB
Ilustrasi kwetiau.
Ilustrasi kwetiau. (dok. Sharonang/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Anak-anak umumnya menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman sebaya. Namun, berbeda dengan gadis kecil satu ini. Sejak berusia enam tahun, ia telah membantu sang nenek menyajikan sepiring kwetiau yang nikmat.

Zhuang Kaihui, gadis cantik asal Johor, Malaysia ini sudah acap kali terlihat dengan ringan tangan membantu sang nenek mengolah kwetiau untuk disajikan pada para pelanggan.

Dilansir dari Asia One, Jumat, 3 Januari 2020, saat masih berusia enam tahun, Zhuang hanya membantu menjaga warung saja. Tetapi, kini di usia menginjak delapan tahun, neneknya memberi kepercayaan pada Zhuang untuk memasak kwetiau goreng.

Gadis yang masih duduk di kelas dua sekolah dasar ini terampil menggunakan spatula. Meski telah mendapatkan kepercayaan, di usia terbilang sangat muda, neneknya tetap mengawasi saat Zhuang memasak.

Kedai yang menjajakan kwetiau ini terletak di Kulai, Johor, Malaysia ini dijuluki “Char Kway Teow 21 Mil” oleh masyarakat. Sebab, pemilik warung tersebut tak memiliki nama tetap meski telah berjualan selama 42 tahun.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Resep Turun-menurun

Ilustrasi bahan-bahan kwetiau.
Ilustrasi bahan-bahan kwetiau. (Dok. RitaE/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Kedai yang dimaksud dimiliki Guo Renyuan dan istrinya He Sendi yang merupakan kakek-nenek Zhuang. Bisnis milik kakek Zhuang ini sudah berkembang sejak dulu. 

Bisnis turun menurun tersebut kemungkinan besar akan beralih ke tangan si kecil Zhuang saat dewasa nanti. Sebab, Ayah dari Zhuang, Guo Yihong, yang masih berusia 29 saat ini sering kali menggantikan neneknya untuk menyuguhkan kwetiau dan kopi pada para pelanggan.

Sejak berpuluh tahun lalu, sudah banyak pelanggan yang singgah di kedai kwetiau tersebut. Nenek He mengatakan, ia merasa bahagia saat melihat para pelanggan kembali untuk mencicipi sepiring kwetiau buatannya. Kebahagian semakin bertambah jika mereka mengajak sanak saudara dan keluarga untuk ikut makan.

Dengan resep turun temurun, He mampu meningkatkan perekonomian keluarga secara perlahan sejak 42 tahun lalu. Saat ditanya mengenai resep kwetiaunya, He hanya menjawab cukup menggunakan bahan-bahan yang segar dan masak dengan api sedang.

Saat ini, He hanya menjaga kedainya saat pagi saja. Jika sudah siang, anaknya yang akan mengambil alih wajan. Bahkan, si kecil Zhuang pun tak pernah ketinggalan ikut serta menyajikan sekian banyak porsi kwetiau. (Tri Ayu Lutfiani)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya