Liputan6.com, Jakarta - Dimaksudkan sekali seumur hidup, wajar bila ada pasangan pengantin yang all out dalam menyelenggarakan pesta pernikahan mereka. Tapi, ada sebuah penelitian yang boleh jadi pertimbangan kontras.
Melansir laman Brightside, 30 Januari 2020, para profesor di Emory University, Atlanta, Amerika Serikat, melakukan studi melibatkan tak kurang dari tiga ribu pesta pernikahan. Para ahli menemukan, orang yang biaya pernikahannya kurang dari seribu dolar Amerika atau Rp14 juta lebih dari 50 persennya langgeng.
Advertisement
Baca Juga
Komparasi presentase ini dilakukan dengan pasangan yang menghabiskan 20 ribu dolar Amerika atau 273 juta untuk menyelenggarakan pesta pernikahan. Kesimpulannya, mereka yang mengeluarkan lebih sedikit biaya pesta pernikahan lebih langgeng.
Ide serupa nyatanya juga teraplikasi dalam studi tentang cincin pernikahan. Risiko perceraian meningkat seiring mahalnya aksesori tersebut. Berdasarkan studi yang sama, berutang demi pesta pernikahan jadi salah satu sandungan memiliki bahtera rumah tangga yang awet dan bahagia.
Pengujian hipotesa ini juga sudah dilakukan di beberapa penelitian sebelumnya. Beban utang demi pesta pernikahan jadi sebab kedua orang bercerai, setelah posisi pertama, yakni selingkuh.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kiat Lain Punya Hubungan Langgeng
Biaya pernikahan cenderung kecil dapat menurunkan risiko perceraian ditemukan bersama sederet trik lain dalam mempertahankan hubungan. Para ahli juga menemukan pasangan langgeng banyak 'berinvestasi' bukan di pesta pernikahan, melainkan perjalanan bulan madu.
Perjalanan singkat, terlebih ke tempat yang bermakna untuk pasangan suami-istri, sangat disarankan untuk merekatkan ikatan batin.
Perjalanan ini direkomendasikan tak dilakukan hanya sekali setelah menikah. Berdasarkan data, pasangan yang menjalani banyak perjalanan petualangan bersama, 59 persennya punya pernikahan yang sukses dan bahagia.
Advertisement