Nonton Teater di Rumah Aja, Ada Bunga Penutup Abad pada Akhir Pekan Ini

Siapa yang kangen dengan sosok Annelis di teater Bunga Penutup Abad?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 18 Apr 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2020, 14:30 WIB
[Fimela] Chelsea Islan - Reza Rahadian - Marsha Timothy
Teater Bunga Penutup Abad (Bambang E. Ros/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta - Beraktivitas di rumah saja bukan berarti tak bisa seru-seruan. Beragam hiburan bisa dinikmati untuk meredakan kejenuhan selama masa pandemi corona COVID-19. Salah satu yang teranyar adalah kesempatan menonton pementasan teater Bunga Penutup Abad yang dibintangi Reza Rahadian dan Chelsea Islan.

Adalah Bakti Budaya Djarum Foundation yang menginisiasi gerakan Nonton Teater di Rumah Aja. Renitasari Adrian selaku Direktur Program menyebut gerakan tersebut untuk memberi tontonan alternatif agar betah di rumah demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Sebelum teater, penikmat seni sebelumnya diajak menari dan menulis di rumah.

"Kegiatan #NontonTeaterDiRumahAja ini menghadirkan rekaman berbagai pementasan teater dari para seniman yang telah digelar beberapa waktu yang lalu. Semoga kegiatan ini dapat menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat, khususnya pecinta seni pertunjukan Indonesia," ujar Renitasari dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis, 16 April 2020.

Program tersebut bisa disaksikan secara streaming setiap akhir pekan melalui website www.indonesiakaya.com. Rekaman pementasan teater Bunga Penutup Abad akan ditayangkan perdana pada Sabtu, 18 April dan Minggu, 19 April pukul 15.00 WIB.

"Bunga Penutup Abad mendapatkan antusias yang luar biasa pada saat pementasan sebelumnya dan berhubung keterbatasan tempat, ada banyak masyarakat yang belum berkesempatan melihat langsung pementasan ini di atas panggung. Dengan #NontonTeaterDiRumahAja, masyarakat di mana saja dapat menyaksikan pementasan ini dan melihat para aktor terbaik Indonesia beradu akting di panggung teater," kata Renita.

Bunga Penutup Abad yang akan ditayangkan itu merupakan rekaman pementasan yang digelar pada 25 dan 26 Agustus 2016 lalu. Pementasan itu mengadaptasi dari novel Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa yang termasuk dalam seri novel tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer.

Sinopsis Bunga Penutup Abad

Marsha Timothy dan Chelsea Islan
Marsha Timothy dan Chelsea Islan di pementasan teater Bunga Penutup Abad (dok. Image Dynamics)

Pementasan Bunga Penutup Abad itu menampilkan sejumlah nama besar, seperti Happy Salma sebagai Nyai Ontosoroh, Reza Rahadian sebagai Minke, Lukman Sardi sebagai Jean Marais, dan Chelsea Islan sebagai Annelies. Ada pula aktor baru berbakat, Sabia Arifin sebagai May Marais, dan disutradarai Wawan Sofwan.

"#NontonTeaterDiRumahAja Ini menjadi solusi bagi para pecinta seni sastra yang senantiasa menyaksikan pementasan-pementasan seni teater yang kami gelar. Penayangan rekaman pementasan Bunga Penutup Abad ini membuka kesempatan bagi masyarakat yang sebelumnya berhalangan untuk menyaksikan pementasannya langsung di gedung pertunjukan," ujar Happy Salma selaku produser dan pemain.

Dikutip dari laman Titimangsa Foundation, Bunga Penutup Abad berkisah mengenai kehidupan Nyai Ontosoroh dan Minke setelah kepergian Annelies ke Belanda. Nyai Ontosoroh yang khawatir mengenai keadaan Annelies, mengutus seorang pegawainya untuk menemani ke mana pun Annelies pergi, bernama Robert Jan Dapperste atau Panji Darman.

Kehidupan Annelies sejak berangkat dari Pelabuhan Surabaya dikabarkan oleh Panji Darman melalui surat-suratnya yang dikirimkan pada Minke dan Nyai Ontosoroh. Surat-surat itu bercap pos dari berbagai kota tempat singgahnya kapal yang ditumpangi Annelies dan Panji Darman.

Minke selalu membacakan surat-surat itu pada Nyai Ontosoroh. Surat demi surat membuka sebuah pintu nostalgia antara mereka bertiga, seperti ketika pertama kali Minke berkenalan dengan Annelies dan Nyai Ontosoroh, bagaimana Nyai Ontosoroh digugat oleh anak tirinya sampai akhirnya Annelies harus dibawa pergi ke Belanda berdasarkan keputusan pengadilan putih Hindia Belanda.

Di antara setiap surat, Minke mengalami beberapa kejadian yang memperlihatkan kebobrokan Eropa dan media Eropa tempatnya bekerja yang selama ini selalu diagung-agungkan dan dibelanya itu. Kejadian itu membuka mata Minke bahwa Eropa tidak selamanya benar. Minke yang selalu menulis dalam Bahasa Belanda itu diberi masukan oleh Jean Marais, temannya, untuk mulai mengenal lebih dalam bangsanya sendiri dan menulis dalam Bahasa Melayu.

Cerita berakhir beberapa saat ketika Minke mendapatkan kabar bahwa Annelies meninggal di Belanda. Minke yang dilanda kesedihan kemudian meminta izin pada Nyai Ontosoroh untuk pergi ke Batavia melanjutkan sekolah menjadi dokter. Ke Batavia, Minke membawa serta lukisan potret Annelies yang dilukis oleh sahabatnya Jean Marais. Minke memberi nama lukisan itu, Bunga Penutup Abad.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya