Kursi Terisi Penuh, Penumpang Pesawat Maskapai Thailand Gagal Jaga Jarak Aman

Terdapat dua respons berbeda dari pejabat Thailand menyikapi pengabaian aturan jaga jarak di dalam pesawat

oleh Dinny Mutiah diperbarui 28 Apr 2020, 13:01 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 13:01 WIB
Kursi Terisi Penuh, Penumpang Pesawat Maskapai Thailand Gagal Jaga Jarak
Ilustrasi suasana kabin pesawat yang penuh penumpang. (dok. Pexels/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang penumpang maskapai Nok Air yang menaiki pesawat bernomor DD7809 menumpahkan kekhawatirannya lewat media sosial. Ia mengunggah sejumlah foto yang memperlihatkan ramainya antrean para penumpang yang hendak memasuki pesawat.

Antreannya cukup rapat satu sama lain. Aturan jaga jarak aman praktis dilanggar oleh penumpang yang terbang dari Bandara Nakhon Si Thammarat ke Don Mueang, Bangkok, pada Jumat, 24 April 2020.

"Maskapai memberitahu penumpang bahwa pesawat harus memutar ke Bandara Trang karena akan menjemput penumpang tambahan. Putar balik itu tidak hanya menyebabkan delay dua jam tetapi juga aturan jaga jarak dan pengaturan duduk untuk mencegah penyebaran Covid-19 tidak bisa diimplementasikan karena penumpang memenuhi kursi pesawat," tulis penumpang itu.

Unggahan itu direspons otoritas setempat. Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT), Chula Sukmanop menyatakan kewajiban mengatur jaga jarak di pesawat resmi berlaku mulai 1 Mei 2020. 

"Gambar ini diambil sebelum 1 Mei, ketika Nok Air telah memberitahu CAAT terkait rute operasional baru Nakhon Si Thammarat-Trang-Bangkok, demi mengakomodasi lebih banyak penumpang," kata Chula, dikutip dari TheThaiger.com, Selasa (28/4/2020).

Dengan kata lain, maskapai Thailand itu dianggap tak melanggar aturan. Meski begitu, Chula mengingatkan kebijakan itu akan ditegakkan begitu masuk periodenya.

"Mulai 1 Mei, aturan jaga jarak harus diterapkan secara ketat mulai dari loket tiket hingga ke bandara tujuan," kata Chula.

Respons Pemerintah Berbeda

Kursi Terisi Penuh, Penumpang Pesawat Maskapai Thailand Gagal Jaga Jarak
Ilustrasi suasana kabin pesawat yang penuh penumpang. (dok. Pexels/Dinny Mutiah)

Meski dibela oleh CAAT, pemerintah Thailand lewat Kementerian Transportasi menanggapi serius unggahan tersebut. Menteri Transportasi Saksyam Chidchob mengatakan ia menyadari situasi dan telah menyurati Nok Air untuk meningkatkan kepatuhan jaga jarak sesegera mungkin.

"Saya telah mengundang perwakilan Nok Air untuk mendiskusikan masalah ini. Maskapai yang mengabaikan aturan jaga jarak akan mendapat surat peringatan bila terjadi pertama kali. Tetapi bila masalah berlanjut, izin mereka bahkan akan ditangguhkan," katanya.

Sejauh ini, Thai AirAsia dan Thai Lion Air akan mulai beroperasi untuk penerbangan domestik secara terbatas pada 1 Mei 2020. Sementara, ThaiSmile, anak perusahaan Thai Airways yang melayai rute pendek, mengumumkan siap beroperasi untuk rute domestik pada 1 Juni.

Layanan yang dibuka terbatas. Kemungkinan hanya destinasi di provinsi-provinsi yang tidak memiliki tambahan kasus Covid-19 selama 28 hari terakhir.

Bila aturan itu berlaku, maskapai nantinya hanya boleh membawa penumpang maksimal 70 persen dari kapasitas. Penerbangan lebih dari 90 menit harus mengosongkan dua baris terakhir untuk mengisolasi orang yang sakit.

Setiap penumpang wajib memakai masker selama penerbangan. Makanan dan minuman tidak akan dijual di pesawat untuk meminimalkan kemungkinan infeksi Covid-19. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya