Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona COVID-19 membuat banyak pihak menggagas donasi dalam beragam bentuk. Hal ini pula yang dilakukan seorang perempuan di Iowa, Amerika Serikat (AS).
Ia memanfaatkan keahlian menjahit untuk membantu orang lain di tengah pandemi. Di akhir Maret 2020, perempuan bernama Deb Siggins tersebut mulai menjahit masker kain bagi tenaga kesehatan setelah rumah sakit lokal mengumumkan bahwa mereka mengalami kekurangan masker.
Banyak orang yang kemudian menyukai desain yang dibuat perempuan 55 tahun tersebut. Dari situ, Siggins memutuskan membuat masker kain dan dibagikan gratis dengan cara menggantung masker-masker beragam warna tersebut di pohon di luar rumahnya.
Advertisement
Baca Juga
"Sulit untuk mencapai semua orang jadi aku unggah di Facebook bahwa aku punya pohon masker. Aku adalah pemberi, bukan penerima, jadi aku merasa sangat baik," ucapnya seperti dikutip dari People, Selasa, 28 April 2020.
Siggins menceritakan awal mula ia memutuskan membuat masker setelah mendapatkan pesan penuh inspirasi dari pastornya. Pesan tersebut berisi bahwa Siggins harus menggunakan bakatnya untuk membantu orang lain selama pandemi.
"Karena keahlianku adalah menjahit, maka aku menggunakan bakat itu," terangnya.
Awalnya, Siggins hanya ingin membuat 100 masker bagi petugas rumah sakit. Ketika targetnya tercapai, ia menyadari bahwa masih banyak permintaan yang datang dan ia memutuskan untuk terus membuat masker kain. Sampai saat ini, ia sudah memproduksi sekitar 600 masker kain.
30 Masker dalam 1 Pohon
Tahun ini, kata Siggins, ia dan sekian banyak orang tak bisa merayakan Paskah. "Jadi sebagai ganti telur Paskah, aku menggantung masker di sana, berharap orang datang dan mengambilnya," terang Siggins.
Metode ini cukup praktis, mengingat praktik physical distancing, orang-orang akan datang mengambil masker dan pergi. Mereka tetap menjaga jarak, dan Siggins mengaku sangat senang bisa menebak-nebak siapa saja yang datang dan mengambil maskernya.
Dalam satu pohon bisa tergantung 30 masker yang memiliki pola berbeda-beda. Siggins tak berhenti di situ saja. Kini ia sedang fokus membuat masker bagi pasien lanjut usia yang datang ke kantor dokter tempat ia bekerja.
Ia mengatakan bahwa ingin terus melakukannya sampai tak lagi dibutuhkan.
"Ada permintaan besar di luar sana. Aku hanya merasa bahwa hanya bakat menjahitku yang bisa ku jadikan bantuan pada orang lain. Jadi, aku tetap membuat masker kain, karena itu adalah berkah yang diberikan Tuhan padaku," tuturnya.
Advertisement