Liputan6.com, Washington, DC - Amerika Serikat (AS) menghentikan sementara bantuan militer ke Ukraina setelah perselisihan Donald Trump dan wakilnya JD Vance dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Ruang Oval yang ditayangkan secara langsung pada Jumat. Hal ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat Gedung Putih pada Senin (3/3).
Pejabat yang sama mengatakan penghentian sementara dan peninjauan terhadap bantuan bertujuan memastikan bahwa bantuan berkontribusi pada solusi.
Advertisement
Baca Juga
"Presiden telah jelas bahwa dia fokus pada perdamaian. Kami membutuhkan mitra kami untuk juga berkomitmen pada tujuan itu," kata pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, itu seperti dikutip dari CNA, Selasa (4/3).
Advertisement
Belum ada respons dari pihak Zelenskyy.
"Ini bukan penghentian bantuan permanen, ini hanya penghentian sementara," ungkap seorang pejabat pemerintahan Trump, seperti dikutip oleh Fox News.
Bloomberg melaporkan bahwa semua peralatan militer AS yang belum tiba di Ukraina akan dihentikan sementara pengirimannya. Ini mencakup senjata yang sedang diangkut via pesawat dan kapal, serta yang menunggu di area transit di Polandia.
Laporan tersebut menambahkan bahwa Trump memerintahkan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth untuk melaksanakan penghentian sementara ini.
Trump Masih Menginginkan Kesepakatan Mineral
Pada Senin, Trump sekali lagi menegaskan bahwa Zelenskyy seharusnya lebih bersyukur atas dukungan AS setelah sebelumnya dia merespons dengan marah laporan Associated Press yang mengutip Zelenskyy mengatakan bahwa akhir perang masih sangat jauh.
"Ini adalah pernyataan terburuk dari Zelenskyy dan AS tidak akan sanggup menerima hal ini lebih lama lagi!" tulis Trump di media sosial miliknya, Truth Social.
Meski frustrasi dengan Zelenskyy, Trump pada Senin menyatakan bahwa kesepakatan untuk membuka akses investasi AS ke mineral Ukraina masih mungkin disetujui.
Bagi pemerintahan Trump, kesepakatan mineral ini dipandang sebagai cara untuk mengembalikan sebagian dari puluhan miliar dolar yang telah dikucurkan AS kepada Ukraina dalam bentuk bantuan keuangan dan militer sejak invasi Rusia tiga tahun lalu.
Ketika ditanya pada Senin apakah kesepakatan tersebut batal, Trump membantahnya.
"Tidak, saya tidak berpikir begitu," ujarnya di Gedung Putih.
Dia bahkan menyebut kesepakatan ini sebagai "kesepakatan yang bagus untuk kami" dan berjanji akan memberikan pembaruan pada Selasa malam, saat dia berpidato di sidang gabungan Kongres.
Advertisement
