Fernando de Noronha di Brasil, Destinasi Wisata Khusus Mereka yang Pernah Terkena Covid-19

Pengunjung di destinasi wisata di Brasil ini harus membuktikan bahwa mereka telah pulih dari virus Covid-19.

oleh Komarudin diperbarui 03 Sep 2020, 02:03 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2020, 02:03 WIB
Fernando de Noronha
Fernando de Noronha di negara bagian Pernambuco, Brasil (Dok.Unsplash/Redolfo Barreto)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah negara telah melarang wisatawan dari negara tertentu untuk berkunjung ke destinasi wisatanya, lain halnya di Fernando de Noronha. Kepulauan ini adalah rumah bagi salah satu pantai terindah di dunia dan merupakan salah satu tempat wisata paling banyak dikunjungi di negara bagian Pernambuco, Brasil.

Seperti kebanyakan destinasi pada 2020, kepulauan ini sangat terpengaruh oleh pandemi virus corona, tetapi sekarang pejabat di sana telah mengumumkan akan membuka kembali untuk pertama kalinya sejak pertengahan Maret 2020. Namun, hanya mereka yang pernah menderita Covid-19 yang akan diizinkan masuk, seperti dilansir dari laman Traveller, Rabu, 2 September 2020.

Pengunjung harus membuktikan bahwa mereka telah pulih dari virus. Selain itu, mereka harus menyerahkan satu dari dua jenis tes, tes PCR atau tes antibodi, setidaknya 20 hari sebelum tiba di pulau itu.

"Pada tahap pertama pembukaan kembali ini, hanya wisatawan yang telah terjangkit Covid dan telah pulih serta kebal terhadap penyakit yang akan diizinkan (karena) mereka tidak dapat menularkannya, atau terinfeksi lagi," kata administrator kepulauan Guilherme Rocha.

Hal itu terlepas dari bukti bahwa seorang pria di Hong Kong baru-baru ini terinfeksi kembali Covid-19. "Apa yang kami lihat adalah kasus terinfeksi kembali ini sangat jarang dan sangat bisa diperdebatkan. Ada keraguan," kata Rocha. "Pemahaman saat ini adalah bahwa seseorang yang telah menderita penyakit ini kebal. Jadi inilah protokol yang kami ikuti."

Saksikan video pilihan di bawah ini :

Tes PCR

Kepulauan Fernando de Noronha
Kepulauan Fernando de Noronha

Tes PCR adalah tes molekuler yang menunjukkan apakah seseorang memiliki infeksi virus corona aktif, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Batas 20 hari berarti bahwa mereka yang dites positif terkena virus seharusnya sudah pulih, seperti dilansir dari laman Insider, Selasa, 2 September 2020, 

Tes antibodi memeriksa apakah sistem kekebalan tubuh telah menciptakan antibodi khusus virus corona untuk melawan virus. CDC menyatakan bahwa antibodi dapat membutuhkan waktu beberapa hari atau minggu untuk berkembang setelah seseorang mengalami infeksi dan mungkin tinggal dalam darah selama beberapa minggu atau lebih setelah pemulihan.

Menurut Pusat Sumber Daya Coronavirus Johns Hopkins, di Brasil terdapat 3.862.311 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan 120.828 kematian. Fernando de Noronha telah memiliki 93 kasus yang dikonfirmasi dan tidak ada kematian pada 30 Agustus 2020.

Infografis Wuhan Kota Mati Akibat Virus Corona.
Infografis Wuhan Kota Mati Akibat Virus Corona. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya