Kisah Rania, Gadis Penyintas Covid-19 yang Sempat Dirundung di Media Sosial

Rania, gadis penyintas Covid-19 itu sempat dituduh bersenang-senang selama diisolasi di rumah sakit.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 17 Sep 2020, 19:01 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2020, 19:01 WIB
Kisah Rania, Gadis Penyintas Covid-19 yang Sempat Dirundung di Media Sosial
Potret Rania. (dok. Instagram @chaaarania/https://www.instagram.com/p/CCpebDeFpnO/?igshid=18wtdk5cup2bi/ Brigitta Bellion)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia, terutama mereka yang terinfeksi. Banyak yang sembuh, tetapi banyak pula yang meninggal dunia dalam perjalanannya melawan virus tersebut.

Sembuh bukanlah hal mudah, tetapi bukanlah hal yang mustahil jika disertai dengan perawatan dan semangat untuk sembuh yang besar pula. Inilah yang dilakukan Rania, gadis asal Padang yang membagikan kisah perjuangannya untuk sembuh dari Covid-19 melalui akun Instagram pribadinya, @chaaarania.

Sejak pertengahan Agustus, ia harus diisolasi di Rumah Sakit Semen Padang, Sumatera Barat, karena hasil tes swab yang menunjukkan positif Covid. "Gejala awalnya itu demam, sendi ngilu-ngilu, kelelahan, dada terasa berat, sulit mengambil napas panjang, dan kehilangan penciuman, rasanya seperti mimisan," ungkapnya dalam salah satu video podcast unggahannya, dikutip Kamis (17/9/2020).

Ia mengatakan bahwa sejauh pengamatannya, setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda. Begitu pula pengaruh yang berbeda jika seseorang memiliki penyakit bawaan, secara khusus, Rania mengaku memiliki masalah lambung akut yang memperparah kondisi fisiknya.

Dalam unggahannya itu, ia mengaku terpapar COVID-19 dari sang ibunda yang terlebih dahulu merasakan gejala demam, "Aku tidak bisa menjelaskan spesifiknya. Yah, kan karena mama harus ke pasar, ke supermarket, warung, sedangkan kalau aku anaknya rumahan," ucapnya.

Walaupun menyatakan bahwa dirinya sudah jarang berada di keramaian, pertemuan dengan teman dibatasi, dan menjaga protokol kesehatan, tetapi virus SARS- CoV-2 masih tetap menyerang. "Tapi yang namanya virus bisa aja ada di mana-mana, kan?" katanya.

Rania bercerita, segala cara ia lakukan untuk sembuh. Meski merasa lemas dan tak bertenaga, dirinya selalu menyemangati diri untuk segera sembuh, bahkan menyempatkan diri untuk berolahraga ringan.

"Pertama aku minum obat dari dokter, beserta dengan vitamin-vitamin yang berfungsi meningkatkan imun tubuh, kemudian aku olahraga kalau bisa, tapi jangan sampai kelelahan," katanya.

Selain mengonsumsi obat dan vitamin, ia juga melaksanakan semua anjuran kerabat dekatnya untuk segera sembuh. Sebut saja seperti anjuran minum jamu, obat-obatan tradisional, hingga menggunakan minyak kayu putih dengan beragam cara, berkumur  cairan antiseptik dan berbagai upaya lainnya.

"Aku coba semuanya aja yang mana kira-kira, bisa membantu proses penyembuhan, tapi ini bukan obat Covid, yah, karena obatnya belum ditemukan," jelasnya sambil berbagi informasi kepada pengikut akun Instagram miliknya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sempat Dirundung

Kisah Rania, Gadis Penyintas Covid-19 yang Sempat Dirundung di Media Sosial
Potret Rania bersama dr. Farhan, Dirut RS Semen Padang setelah swab test. (dok. Instagram @chaaarania/https://www.instagram.com/tv/CEsnmc9BYg8/?igshid=1fch32w9lvl9v/ Brigitta Bellion)

Lewat berbagai video singkat, dia menceritakan berbagai kegiatannya saat dalam proses isolasi dan bagaimana caranya tetap mempertahankan energi positifnya agar dapat segera sembuh. Berbagai video unggahannya tersebut menarik perhatian warganet sehingga banyak pula yang menyemangatinya untuk sembuh. Bahkan, video itu menginspirasi banyak orang lain untuk segera sembuh dari Covid-19.

Namun, ada pula yang menganggap ceritanya hanya kepalsuan belaka, dan menganggapnya terlihat bersenang-senang saat diisolasi. Ia juga sempat menanggapi isu konspirasi Covid-19 yang beredar di jagat maya belakangan ini lewat unggahannya.

"Mereka bilang apa yang aku alami adalah kepalsuan. Sungguh, mereka tak akan paham sebelum mengalami. Sungguh, ingin kuteriaki mereka yang mencaci," jelasnya lewat sajak berirama dan puitis, menceritakan pengalaman nyatanya di dalam ruang isolasi.

Namun, semangatnya untuk sembuh tidak berkurang karena dukungan orang terdekatnya dan para perawat rumah sakit yang selalu menghiburnya kala sakit. Ia menambahkan bahwa pada dasarnya virus hanya bisa dilawan dengan imun yang baik.

"Ketika kita terpapar Covid-19, sangat penting untuk menjaga pikiran kita tetap positif, tetap berolahraga, berjemur, banyak minum air. Pikiran yang positif dan hati yang bahagia sangat berpengaruh dalam membantu proses penyembuhan," imbuhnya.

Setelah 21 hari dirawat dan diisolasi, akhirnya pada Senin, 7 September 2020, ia mengunggah video berisi ucapan syukur karena dinyatakan sembuh dan dapat kembali ke rumah. "Alhamdulillah, aku dan mama sudah dinyatakan bebas dari Covid-19 setelah hasil swab sudah dua kali negatif. Terima kasih atas doa dan dukungannya teman-teman semua yang tidak bisa balas persatu," ucapnya.

Tak lupa ia berterima kasih kepada tenaga medis yang merawat dan menemani perjalanannya hingga akhirnya sembuh. Ia juga berpesan agar masyarakat lain yang terpapar Covid-19 agar tetap semangat dan berusaha untuk sembuh, serta turut mengingatkan pentingnya penggunaan masker dan mengikuti protokol kesehatan. "Karena aku bisa, kamu juga bisa!" ujarnya. (Brigitta Valencia Bellion)

Infografis Tenggat 2 Pekan Turunkan Kasus Harian Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tenggat 2 Pekan Turunkan Kasus Harian Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya