Liputan6.com, Jakarta - Salah satu koleksi pribadi patung marmer antik terbesar di dunia, mulai dari makhluk mitos hingga patung kaisar kembali dipajang untuk publik di Roma bulan ini. Patung-patung tersebut telah selesai direstorasi.
Lebih dari 90 patung Yunani dan Romawi bagian dari 620 dalam katalog Torlonia akan ditampilkan di Villa Caffarelli, tepatnya di Museum Capitoline di ibu kota Italia, mulai 14 Oktober 2020. Keluarga aristokrat Prancis-Italia Torlonia menjadi kaya dengan mengelola keuangan Vatikan, seperti diberitakan AFP yang dikutip Hurriyet Daily News, Senin, 12 Oktober 2020.
Advertisement
Baca Juga
Tiga seniman bertanggung jawab dalam proyek restorasi tersebut. Mereka bekerja di ruang kerja di Roma untuk membersihkan, memutihkan, dan merekonstruksi koleksi patung keluarga aristokrat tersebut.
Valentina Raciti, yang telah mengerjakan restorasi selama empat tahun, menggunakan spons yang dibasahi amonium karbonat di atas sosok wanita berbaring yang memegang mahkota di batu nisan. Bagian-bagian seperti itu mungkin telah dipulihkan beberapa kali selama berabad-abad.
"Cara mereka memulihkan sesuatu di abad ke-18 mencoba meniru apa yang ditambahkan, kekurangannya. Sebaliknya, kami memperhatikan sisi artistik, tetapi juga berusaha untuk tidak menyembunyikan apa yang telah kami kerjakan," jelas Raciti.
Rekannya Elisabetta Lulli menunjukkan bagaimana "Anda dapat melihat restorasi sebelumnya, seperti dalam buku sejarah" pada patung Yunani yang dikenal sebagai "Il caprone in reposo" (Domba yang beristirahat) yang dikerjakan oleh pematung Baroque legendaris Gian Lorenzo Bernini.
"Yang sangat menarik dalam koleksi ini adalah semua sisipan yang telah dibuat, baik dari marmer atau plester, singkatnya semua intervensi di masa lalu, kami membuat katalog untuk mendapatkan gambaran umum tentang sejarah setiap bagian patung," kata perestorasi patung Kine Settimini.
Saksikan video pilihan di bawah ini :
Tur ke Eropa dan AS
Karya yang menyentuh itu di antaranya patung perunggu Germanicus, seorang jenderal Romawi yang merupakan kakak dari Kaisar Claudius dan ayah dari Caligula, kata kepala kurator koleksi Torlonia, Anna Maria Carruba.
"Ada perbedaan besar antara karya yang diawetkan di museum dan yang ada di koleksi pribadi. Dengan seni di museum, pengamat diharapkan membayangkan bagian-bagian yang hilang, kembali ke suatu tempat. Jadi meskipun mereka tidak senang melihatnya, tapi (patung-patung) itu memiliki pesona benda kuno. Sebaliknya, dalam koleksi pribadi, itu tidak bisa diterima," tambahnya.
Pameran Torlonia Marble, yang seharusnya dibuka pada April 2020, terpaksa mundur karena pandemi virus corona. Pameran ini lahir dari kemitraan antara Yayasan Torlonia, Kementerian Kebudayaan Italia, dan Bulgari.
Patung-patung tersebut rencananya akan diatur untuk tur ke Eropa dan Amerika Serikat. Selanjutnya, patung-patung tersebut akan kembali ke ruangan permanen di Roma.
Advertisement