Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November setiap tahunnya tentu bisa dimaknai secara luas. Figur pahlawan sendiri acap kali dikaitkan dengan orang yang berjuang untuk kepentingan banyak orang.
Sebelum sampai pada perspektif itu, Anda harusnya lebih dulu jadi pahlawan untuk diri sendiri. Pemahamannya sejalan dengan prinsip self-love yang harus mencintai diri sendiri dulu baru bisa memberi versi terbaik dalam menyayangi orang lain.
Menurut New York Times Bestselling Author, Entrepreneur, sekaligus Coach, Lewis Howes, melansir laman Entrepreneur, Selasa (10/11/2020), Anda mungkin telah memahami bahwa ada satu titik dalam hidup yang menghalangi Anda melihat bahwa Anda merupakan kapten kapal Anda sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Dalam perjalanan memaknai Hari Pahlawan, bukan tak mungkin Anda tersesat dan ingin menyerah. Faktanya, itu justru bagian penting dari perjalanan. Jika beruntung, Anda akan menemukan jalan kembali dengan cepat atau setelah beberapa saat.
Sayangnya, beberapa orang tersesat begitu lama sehingga mereka lupa bagaimana rasanya jadi diri sendiri. Rasa sakit memang tak bisa dihindari, tapi penderitaan, cerita yang diceritakan pada diri kita sendiri tentang rasa sakit itu, adalah pilihan.
Catatan pentingnya, seseorang pasti akan tersesat lebih jauh bila tak bisa menjawab diri sendiri. Karenanya, mengidentifikasi dan menerima masalah merupakan langkah awal yang penting untuk menyelamatkan diri sebagai refleksi semangat peringatan Hari Pahlawan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jadi Pahlawan dalam Cerita Anda Sendiri
Mengutip pernyataan sutrarada Sam Raimi, Howes mengatakan, "Ketika membaca cerita tentang pahlawan, kita mengidentifikasikan diri dengan mereka. Kita melakukan perjalanan bersama mereka. Kita melihat bagaimana rintangan hampir meluluhlantakkan mereka."
"Kita juga melihat bagaimana mereka tumbuh sebagai manusia atau mendapat kualitas maupun menunjukkan kualitas kekuatan dan keberanian yang luar biasa. Bersama mereka, kita tumbuh dalam beberapa cara kecil," imbuhnya.
Howes percaya setiap orang memiliki anugerah unik yang berusaha terus hidup dalam diri, dan itulah panggilannya. Setelah panggilan dijawab, barulah muncul inisiasi.
Inisiasi yang dilalui meliputi ujian, lompatan keyakinan, maupun tindakan yang harus diambil untuk mencapai pekerjaan yang seharusnya dilakukan, walau berisiko. Misal, jika menginginkan cinta dan romansa, Anda harus terbuka untuk kemungkinan terluka dan memercayai proses hubungan.
Selama berinisiasi, Anda harus tekun. "Jadi pahlawan dalam cerita Anda sendiri berarti mundur dari kesibukan setiap saat dan melihat bahwa setiap perjalanan memiliki pasang surut, naik turun," kata Howes.
"Jangan menunggu seseorang menyelamatkan Anda. Selamatkan diri Anda sendiri. Manfaatkan kekuatan Anda dan jadilah pahlawan dalam hidup Anda sendiri," tandasnya.
Advertisement