Liputan6.com, Jakarta Setelah mengungkap kecintaannya pada fesyen berkelanjutan, beberapa waktu lalu, Pangeran Charles kembali membuat langkah besar dalam dunia mode. Anggota keluarga Kerajaan Inggris itu baru saja meluncurkan koleksi fesyen berkelanjutan pertamanya yang terdiri dari 10 setelan wanita dan delapan untuk pria.
Bertajuk "Modern Artisan Project," koleksi ini merupakan kolaborasi antara badan amal yang dikelola Prince of Wales, The Prince's Foundation, bersama perusahaan ritel fesyen online internasional, yaitu Yoox Net-a-Porter. Kolaborasi ini jadi upaya mereka mempromosikan keterampilan tekstil kelas atas dan memberi wawasan industri berharga bagi para desainer muda.
Pasal, dalam eksekusinya, koleksi ini merupakan karya sejumlah mahasiswa dari sekolah desain Politecnico di Italia. Sementara itu, proses produksinya dilakukan beberapa orang lulusan Dumfries House di Inggris yang merupakan salah satu lembaga pelatihan di bawah The Prince’s Foundation.
Advertisement
Baca Juga
"Saya selalu mencoba menggunakan lemari pakaian saya sendiri untuk menonjolkan hasil karya luar biasa, entah itu dalam pembuatannya atau yang lebih sering belakangan ini, merupakan hasil perbaikan suatu item," kata Pangeran Charles melansir People, Jumat, 13 November 2020.
Ia mengaku percaya pada filosofi ‘beli sekali, belilah dengan baik', artinya belilah pakaian dengan kualitas baik sekaligus agar tak perlu membeli banyak baju di kemudian hari. "Jadi, semakin saya memakainya, saya berharap usianya (pakaian) jadi lebih berkelanjutan," sambungnya.
Federico Marchetti, Pemimpin dan CEO grup Yoox Net-a-Porter, mengatakan bahwa proyek ini lahir dari Pangeran Charles dan semangatnya untuk bersama-sama mendidik, juga berinvestasi pada generasi muda berbakat berikutnya.
"Kemitraan kami menyatukan profesi kuno, yakni perajin, dengan teknologi yang mutakhir, menciptakan perajin yang benar-benar modern dan siap menghadapi dunia kita yang terus berubah-ubah," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Donasikan Hasil Penjualan
Koleksi Modern Artisan ini terinspirasi dari karya Leonardo da Vinci, pelukis dan arsitek ternama asal Italia di eranya. Mahasiswa desain yang terlibat mengambil inspirasi dari konvergensi seni dan sains karya pelukis legendaris tersebut. Hasilnya merupakan perpaduan koleksi mutakhir dengan garis busana formal, serta konstruksi yang sederhana, tapi mewah.
Ide-ide cemerlang Da Vinci jadi fitur utama di seluruh koleksi. Studi tentang kain gordennya menginspirasi koleksi pakaian wanita. Sementara itu, desain koleksi pakaian pria merujuk pada studi teknis teknik dan anatomi milik Da Vinci dan ketertarikannya pada detail arsitektur.
Koleksi termurah fesyen berkelanjutan adalah sweater turtleneck kasmir rajutan untuk wanita seharga 475 dolar Amerika atau setara Rp6,7 juta. Ada pula mantel tebal cokelat berpotongan panjang seharga 1,495 dolar Amerika atau mencapai Rp21,2 juta.
Semua keuntungan dari penjualan koleksi tersebut akan didonasikan ke The Prince’s Foundation untuk memungkinkan badan amal tersebut mengembangkan dan memberikan program pelatihan yang akan membantu melestarikan keterampilan tekstil tradisional lain.
Di usianya yang ke 71 tahun, Pangeran Charles memang telah jadi pegiat lingkungan selama beberapa dekade, yang merupakan bagian dari alasan Marchetti ingin bekerja sama dengannya. "Sungguh menyenangkan bisa berkolaborasi dengan Yang Mulia Prince of Wales dalam proyek jangka panjang ini, karena ia telah jadi juara keberlanjutan selama lebih dari 50 tahun," kata Marchetti. (Brigitta Valencia Bellion)
Advertisement