Gedung Rumah Sakit Sabet Penghargaan Desain Bergengsi karena Inovasi Material Ramah Lingkungan

Ketimbang batu bata konvensional, tim arsitek perancang rumah sakit itu memilih membuat terobosan material ramah lingkungan yang tak semata bersifat dekoratif.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2021, 02:02 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 02:02 WIB
Penghargaan Desain
Bangunan Rumah Sakit dan Pusat Riset Universitas Symbiosis, Pune, India. (dok. Instagram @imkarchitects_india/https://www.instagram.com/p/CEtzwlrpfg5/)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Universitas Symbiosis di Pane, India, memenangkan penghargaan desain bergengsi tahun 2021 di London, Inggris. Desain permukaan interior dan eksterior yang memanfaatkan material inovatif pada bangunan rumah sakit itu menjadi faktor krusial dalam penilaian.

Bangunan tersebut merupakan karya IMK Architects, perusahaan arsitek yang berbasis di Mumbai, India. Dalam penjelasannya, mereka mengaku memakai metode latihan interval ekstensif pada batu bata yang stabil, alasan utama bangunan tersebut berhasil membawa pulang penghargaan kenamaan.

Melansir dari laman Indian Express, Rabu, 24 Maret 2021, rumah sakit itu mulai menggunakan ahli pengawasan konstruksi gedung pada 2005, yang kemudian memilih material itu ketimbang batu bata biasa demi menekan jejak karbon.

Tidak seperti batu bata konvensional, material bangunan rumah sakit itu menggunakan "tanah lembap yang dibentuk di bawah tekanan tinggi." Cara ini telah digunakan di gedung-gedung di berbagai wilayah di dunia, mulai dari Prancis, Mesir, Somalia, hingga Mesiko.

Rahul Kadri selaku Mitra dan Arsitek Utama di IMK Architects menjelaskan bahwa cara itu dapat membuat bangunan lebih ramah lingkungan. Tidak hanya meminimalkan panas atau memanfaatkan cahaya matahari, tapi bermaksud memanfaatkan material yang dibuat dengan energi cenderung rendah.

"Kami mengunjungi Auroville Earth Institute yang telah melakukan penelitian ekstensif tentang material lebih ramah lingkungan tersebut, dan ingin menggunakan sesuatu yang hyperlocal, dan cara lebih baik daripada menggunakan material konvensional,” kata Kadri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Percobaan dalam Menemukan Campuran Material

Penghargaan Desain
Bangunan Rumah Sakit dan Pusat Riset Universitas Symbiosis, Pune, India. (dok. Instagram @imkarchitects_india/https://www.instagram.com/p/CEtzwlrpfg5/)

Awalnya, proyek bangunan yang hampir selesai tersebut memilih perbedaan signifikan pada inovasi material permukaan tersebut. Butuh waktu sampai tiga bulan sampai mendapat campuran material sesuai keinginan. Mereka bahkan melakukan studi sampel tanah dan mempelajari semua yang terkandung tentang material tersebut.

Bangunan pun tidak hanya diposisikan secara strategis, tapi juga dirancang untuk menciptakan kesimbangan cahaya dan lindungan, seperti skylight di halaman dalam, taman, dan menjadikan rumah sakit sebagai ruang biofilik sebagai "konsep penyembuhan pada arsitektur bangunan."

Dalam waktu 1,5 tahun, bagian bangunan pertama selesai dan dilanjutkan pembangunan bagian kedua yang rampung dalam waktu delapan bulan. Pembangunan properti tersebut membutuhkan hampir lima ribu batu bata dalam sehari.

Salah satu juri penghargaan itu mengatakan, "Ini adalah solusi yang sangat bagus, menggunakan bahan dan tenaga kerja lokal. Permukaan bangunan sangat bermakna, tidak hanya dekoratif, tapi juga menaungi (sinar) matahari." (Muhammad Thoifur)

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah COVID-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya