5 Cara Terbaik Membedong Bayi dan Kapan Harus Berhenti Memakaikannya

Membedong bayi disebutkan bisa meningkatkan kualitas tidurnya.

oleh Henry diperbarui 31 Mar 2021, 15:02 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 15:02 WIB
Cara Terbaik Mengenakan Bedong dan Kapan Bayi Harus Berhenti Memakainya
Cara Terbaik Mengenakan Bedong dan Kapan Bayi Harus Berhenti Memakainya. foto. dok. Mothercare Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Membalut tubuh bayi dengan kain atau lebih dikenal dengan sebutan bedong termasuk kebiasaan yang tak pernah ditinggalkan kebanyakan ibu di Indonesia.

Seperti yang ditelah diturunkan para orangtua terdahulu, membedong bayi adalah salah satu cara membuat mereka lebih nyaman, khususnya ketika tidur.

Menurut dr. Meirdhania Andina SpA MKes, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Brawijaya Saharjo, dalam "Mothercare x Love to Dream Virtual Launch Event," Selasa, 30 Maret 2021, bayi baru lahir cenderung tidur lebih lama, yakni sekitar 14--18 jam per hari, dan lebih sering tidur di siang hari.

Pada saat inilah sang buah hati perlu dibedong agar tidurnya lebih berkualitas. Untuk itu, Andina memberi lima cara teknik memakaikan bedong yang baik dan benar:

1. Pilih jenis bahan bedong. Sebaiknya pilih kain yang nyaman, yang mudah menyerap keringat, dan khusus di daerah tropis pilih kain tidak terlalu tebal.

2. Bagian leher ke atas tidak boleh tertutup, hanya bagian pundak kebawa yang ditutup bedong.

3. Letakkan bayi dalam posisi telentang dan kedua tangan dimasukkan ke dalam bedong. Jangan lilitkan bayi terlalu ketat, tapi juga tidak terlalu longgar

4. Ketika membedong bayi, bagian kaki jangan diluruskan, biarkan posisi natural normal bayi, yaitu frog position yang seperti kodok. Karena jika kaki diluruskan dapat menimbulkan cedera pada pinggul atau hip dysplasia.

5. Penggunaan bedong pada bayi hanya dilakukan pada saat bayi tidur agar kualitas tidur mereka lebih baik, lebih pulas, dan lebih lama.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Disesuaikan dengan Postur Tubuh Bayi

Cara Terbaik Mengenakan Bedong dan Kapan Bayi Harus Berhenti Memakainya
Cara Terbaik Mengenakan Bedong dan Kapan Bayi Harus Berhenti Memakainya. foto. dok. Mothercare Indonesia

Ada banyak varian bedong yang ada di pasaran, tapi para orangtua harus lebih selektif dalam memilih kain bedong yang aman. Hana Krawchuk, seorang ibu yang berhasil menciptakan bedong yang diklaim aman untuk bayi, Love To Dream, pun memberi saran.

Karena anaknya tidak dapat tidur dengan nyenyak selama 18 bulan, Hana berhasil menciptakan bedong yang disesuaikan dengan postur tubuh bayi dan kebiasaan bayi yang senang mengangkat tangannya ketika tidur.

"Sejak dimulai pada 2008, Love To Dream didirikan untk membantu orangtua dan bayi untuk mendapatkan tidur yang nyenyak. Bedong ini memungkinkan bayi tidur dalam posisi lebih alami, yaitu dengan tangan terangkat, sehingga mereka lebih merasa tenang dan tidur lebih lama," terang Hanna.

Sementara itu, Andina merekomendasikan agar tidak lagi membedong bayi bila usianya sudah melebihi dua bulan karena cenderung lebih aktif bergerak pada usia itu.

Mengenai pengaturan tidur, bayi disarankan bisa satu ruangan dengan orangtua, namun di dalam boks khusus untuk memudahkan bayi lebih mandiri dan terbiasa tidur tanpa didampingi orangtua. Sebaiknya pilih kasur bayi yang tidak terlalu empuk, juga tak terlalu banyak barang di sekitarnya.

9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya