Di MUFFEST 2021, Kementerian Perindustrian Tegaskan Siap Kawal Indonesia Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia

MUFFEST 2021 juga bertujuan untuk mendukung pemulihan industri fesyen khususnya mereka yang terdampak pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2021, 07:04 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2021, 07:04 WIB
Closing Ceremony MUFFEST 2021 di Jakarta
Hasil karya desainer MUFFEST 2021 di Gandaria City Mall Jakarta (dok Muslim Fashion Festival 2021)

Liputan6.com, Jakarta - Usai sukses digelar beberapa kota seperti Surabaya, Bandung dan Bekasi. Muslim Fashion Festival atau MUFFEST 2021 akhirnya resmi ditutup di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan pada Minggu, 9 Mei 2021. Kegiatan fashion show tahun ini bertemakan “Recovery for Fashion Industry” dan dihadiri oleh 13 desainer busana muslimah.

Tiap desainer mempunyai poin-poin tersendiri dalam MUFFEST 2021. Salah satunya datang dari Vee House yang mengusung tema “Dramatic Rustic,” yaitu penggunaan bahan-bahan bernuansa alami. Mereka menggunakan bahan mentah yang belum diolah dan ditemukan pada desain interior, seperti penggunaan unfinished wood.

"Desain dari kayu rustic punya tekstur yang kasar dengan tepian tanpa polesan dari mesin yang membuatnya berkilau dan tidak menggunakan kayu imitasi," kata Alvy Oktrisni, salah seorang desainer di MUFFEST 2021, Minggu, 9 Mei 2021.

Tak hanya para desainer, rangkaian Closing Ceremony MUFFEST 2021 juga dipersembahkan Kementerian Perindustrian dengan menampilkan karya dan brand fesyen muslim serta modest wear kenamaan Indonesia. Mereka menampilkan 12 karya di acara tersebut.

Muhammad Khayam, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil menjelaskan, pemerintah menyadari peranan penting industri fesyen di Indonesia tidak terlepas dari semakin pesatnya pertumbuhan tren fesyen muslim baik di Indonesia maupun dunia.

"Mayoritas umat muslim telah menjadikan busana muslim sebagai bagian dari item fesyen utama dalam keseharian. Menurut informasi, perkembangan jumlah umat muslim di dunia pada 2021 telah mencapai 1,9 miliar jiwa atau 24,6 persen dari total populasi dunia," jelas Khayam dalam acara yang digelar secara hybrid tersebut.

Selain itu, Kementerian Perindustrian menyampaikan siap dan akan terus mengawal target mewujudkan Indonesia sebagai salah satu kiblat fesyen muslim dunia.  Mereka juga berupaya untuk meningkatkan daya saing industri fesyen muslimah di 2021, seperti  mengkolaborasikan industri besar dengan pengusaha dan peningkatan kemampuan produktivitas SDM.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Tantangan Baru

Closing Ceremony MUFFEST 2021 di Jakarta
Closing Ceremony MUFFEST 2021 di Gandaria City Mall Pada 9 Mei 2021 (Tangkapan Layar Muhammad Thoifur)

MUFFEST 2021 juga bertujuan untuk mendukung pemulihan industri fesyen khususnya yang terdampak pandemi dan membantu keberlangsungan pelaku bisnis fesyen muslim.

Menurut Apriani, General Manager of Dyandra Promosindo, event ini terhitung cukup berhasil. Contohnya, MUFFEST 2021 di Yogyakarta mampu menarik sekitar 23 ribu pengujung dan meraih transaksi senilai Rp2,5 miliar. Sementara, di Surabaya berhasil menarik 25 ribu pengunjung dan meraih transaksi senilai Rp2,3 miliar.

Untuk di Bekasi, total ada 22 ribu pengunjung dan transaksi senilai Rp2,1 miliar. Terakhir, di Bandung berhasil menarik pengujung 35 ribu dan transaksi senilai Rp2,7 miliar. Sedangkan di Gandaria City saat ini masih berjalan sampai 23 Mei nanti.

"Penyelenggaran di situasi pandemi seperti ini menjadi tantangan baru bagi kami. Namun dalam situasi yang masih terbatas secara offline kami tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah," terang Apriani.  (Muhammad Thoifur)

Pakai Tali Strap di Masker, Apa Risikonya?

Infografis Pakai Tali Strap di Masker, Apa Risikonya? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pakai Tali Strap di Masker, Apa Risikonya? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya