Liputan6.com, Jakarta - Seberapa jauh pengorbanan Anda untuk menyantap kuliner favorit di kondisi serba terbatas seperti sekarang? Mungkinkah sampai mengirimkan helikopter sebagaimana seorang pelanggan asal Malaysia?
Malaysiakini melaporkan, Selasa (27/7/2021), pekan lalu, sebuah helikopter merah membuat keributan ketika mendarat di sebuah lapangan di Ipoh, Perak, Malaysia. Kehadirannya bermaksud menjemput 36 bungkus nasi kandar atau juga disebut nasi ganja.
Advertisement
"Nasi ganja" berharga 10 ringgit (Rp34 ribu) per paket, bahkan jika diambil dengan helikopter. Penyebutan "nasi ganja" sebagai pengganti nasi kandar yang dijual restoran ini karena orang menganggapnya "adiktif."
Advertisement
Baca Juga
Nasi kandar merupakan kuliner populer di Negeri Jiran yang nasinya dimasak bersama campuran rempah asal India. Itu disajikan bersama berbagai macam lauk, seperti kari sotong, ayam goreng madu, dan kari kepiting. Bisa juga ditambah sayuran sesuai selera, sedikit kuah berbagai macam kari, serta sambal merah dan hijau.
Sementara dalam kasus penjemputan helikopter yang menghebohkan, nasi kandarnya dilaporkan berisi daging ayam, daging sapi, dan telur asin. Paket-paket nasi kandar ini disebut sebagai pesanan seorang "dato" asal Kuala Lumpur.
Rekaman helikopter yang menerima pesanan pun telah beredar di media sosial. Sebelumnya, pemilik restoran, Mohamed Nihmathullah Syed Mustafa, "tertawa sangat keras" ketika pertama kali menerima pesan yang menyatakan itu akan dijemput dengan helikopter.
Ia pikir itu penipuan semata, menurut Free Malaysia Today. Tapi, Mustafa "terkejut" ketika menerima telepon yang memintanya untuk mengirim 36 paket nasi kandar ke Padang Ipoh, dan sebuah helikopter merah sudah menunggu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dalam Penyelidikan Polisi
Pelanggan yang memesan "nasi ganja" yang diterbangkan itu diduga adalah Dato' Mohamed Raffe Chekku di Kuala Lumpur, seperti dilansir FMT. Pihak berwenang memulai penyelidikan apakah misi pengiriman itu melanggar undang-undang. Pasalnya, helikopter itu seharusnya memiliki izin untuk mendarat di bandara, tapi tidak di lapangan.
Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) sedang menyelidiki masalah ini, dan telah menghubungi pemilik helikopter untuk penyelidikan lebih lanjut, menurut Malaysiakini. Karena masih lockdown, polisi Perak juga akan menyelidiki apakah penerbangan itu melanggar larangan perjalanan antar negara bagian, menurut Malay Mail.
Dato' Mohamed dilaporkan mengatakan pada FMT bahwa "semua dokumen sudah beres," dan "itu adalah pengambilan cepat."Â Ia juga mengaku telah menunjuk pengacara dan akan bekerja sama dengan penyelidikan.
Advertisement
Sempat Salah Tuduh
Tepat setelah video helikopter viral, warganet Malaysia sempat mencoba menebak identitas pelanggan nasi kandar. Dilaporkan ada gambar Menteri Keuangan Malaysia, Tengku Zafrul, yang dipalsukan sedang makan "nasi ganja" yang beredar di WhatsApp.
Ia menertawakan tudingan tersebut, menunjukkan hidangan nasi campur yang disebut nasi vanggey. Potret itu bahkan bukan foto terbaru, namun gambar yang diunggah pada Desember 2020.
Terlepas dari kontroversinya, banyak orang mengaku kagum atas "perjuangan pelanggan nasi kandar." "Kalau punya uang, saya pikir juga banyak orang yang akan melakukannya. Pandemi ini membuat kita ngidam banyak makanan dari tempat lain," tulis salah satu pengguna Twitter.
Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Advertisement